Hari Keselamatan Pasien Sedunia 2025, Kepala BPOM: Keselamatan Pasien Jadi Kewajiban Bersama
Taruna Ikrar menegaskan komitmen pemerintah soal keselamatan pasien bukan sebuah pilihan, tetapi kewajiban bersama.
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah transformasi sistem kesehatan yang sedang berlangsung di Indonesia, keselamatan pasien menjadi fondasi utama dalam membangun kepercayaan publik dan mewujudkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Hal tersebut lantaran jutaan masyarakat yang setiap hari membutuhkan obat dan vaksin, penguatan sistem penggunaan obat yang aman dan bertanggung jawab bukan hanya merupakan komitmen di tingkat global, tetapi juga prioritas nasional.
Baca juga: Sinergi Regulasi dan CSR Dinilai Penting Tingkatkan Akses serta Literasi Kesehatan Masyarakat
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menegaskan komitmen pemerintah soal keselamatan pasien bukan sebuah pilihan, tetapi kewajiban bersama.
"Sebagai isu kemanusiaan, keselamatan pasien membutuhkan regulasi yang kuat, deteksi dini risiko, serta budaya keselamatan di setiap tahap layanan kesehatan," kata Taruna dalam peringatan Hari Keselamatan Pasien Sedunia 2025 dengan kegiatan edukasi media bertema “Patient Safety from the Start.", yang diadakan bersama International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG), dan International Society of Pharmacovigilance (ISoP) Chapter Indonesia, dikutip Sabtu (26/9/2025).
Baca juga: Kasus Keracunan MBG di Berbagai Daerah, Komnas PA: Pelanggaran Hak Kesehatan Anak
Adapun Hari Keselamatan Pasien Sedunia 2025 dinilai sebagai momentum untuk memperkuat komitmen pada keselamatan pasien sejak awal kehidupan.
Hari Keselamatan Pasien Sedunia atau World Patient Safety Day diperingati setiap tahun pada 17 September.
Hari ini ditetapkan oleh Majelis Kesehatan Dunia (World Health Assembly) pada tahun 2019 melalui resolusi WHA72.6 sebagai bagian dari gerakan global untuk meningkatkan keselamatan pasien dalam layanan kesehatan.
"Dengan memperkuat pemantauan dan mendorong kolaborasi lintas pemangku kepentingan, kita dapat melindungi pasien sekaligus mempercepat langkah BPOM Indonesia menuju WHO Listed Authority (WLA),” lanjut Taruna.
Sebagai informasi, WLA adalah standar tertinggi dalam Global Benchmarking ToolOrganisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menunjukkan bahwa sistem regulasi suatu negara telah beroperasi pada tingkat yang maju dan berkelanjutan untuk menjamin mutu, keamanan, dan khasiat obat serta vaksin.
Sementara itu, Wakil Ketua I ISoP Indonesia Chapter Dr. Grace Wangge, menekankan pentingnya mengutamakan pengetahuan berbasis bukti pada penggunaan obat.
"Pemakaian obat tidak melulu hanya memikirkan apakah obat ini akan membawa kesembuhan, tapi juga harus mampu mempertimbangkan efek tidak diinginkan yang mungkin timbul dari obat itu sendiri ataupun interaksi antar obat, makanan dan juga kondisi pasien," kata Grace.
"Pertimbangan ini harus didasarkan pengetahuan berbasis bukti dan juga data dari sistem monitoringyang komprehensif terhadap efek keamanan obat pada pasien," kata dia.
Mewakili 27 perusahaan farmasi multinasional berbasis riset, Penanggungjawab Kelompok Kerja IPMG bidang Penguatan Kerangka Kerja Regulatori Manishkumar Munot, menegaskan kembali komitmen industri kesehatan.
"Bagi IPMG dan anggota kami, keselamatan pasien adalah fondasi inovasi. Mulai dari penelitian klinis, produksi, hingga akses pasien, komitmen kami adalah memastikan obat tidak hanya efektif tetapi juga aman," kata dia.
"Dengan bekerja bersama pemerintah dan para pemangku kepentingan kesehatan, kami dapat memperkuat kepercayaan, memperluas akses, serta mendukung transformasi kesehatan di Indonesia,” lanjut Manishkumar yang juga merupakan anggota dewan manajemen IPMG.
Baca juga: Kasus Keracunan MBG di Berbagai Daerah, Komnas PA: Pelanggaran Hak Kesehatan Anak
Desak BPOM Hadiri Sidangnya Pekan Depan, Nikita Mirzani: Kalau Enggak, Bubarin Aja! |
![]() |
---|
BPOM Tolak Jadi Saksi di Sidang Kasus Pemerasan dan TPPU, Nikita Mirzani : Enggak Netral Dong |
![]() |
---|
Pihak Reza Gladys Tanggapi Isu Suap 5 Pegawai BPOM, Yakini sebagai Drama, Singgung Pemeran Utama |
![]() |
---|
Bukan Koalisi, Eks Staf Ahli Kapolri Jelaskan soal BPOM Absen di Sidang Nikita Mirzani Hari Ini |
![]() |
---|
Reza Gladys Buka Suara Usai Namanya Disebut Suap 5 Pegawai BPOM, Singgung soal Banyak Harta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.