Sering Tak Disadari Orang Tua, Kekurangan Zat Besi Sebabkan Anak Kurang Fokus Belajar
Gejala-gejala anak kekurangan zat besi, seperti mudah lelah, kulit pucat dan kurang fokus.
Penulis:
Rina Ayu Panca Rini
Editor:
Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Otak membutuhkan nutrisi bergizi seimbang agar bisa optimal.
Nutrisi yang cukup, penting dalam perkembangan otak dan fungsi kognitif anak.
Kekurangan nutrisi seperti zat besi bisa menyebabkan gangguan perkembangan otak dan kesulitan belajar.
Bagaimana faktanya?
Dari sebuah penelitian Learning Disorder in Attention Deficit Hyperactivity Disorder Children tahun 2023 terungkap 4 dari 10 anak yang sulit fokus, sering mengalami kesulitan belajar, yang dapat menghambat kemajuan akademis mereka.
Kondisi ini tentu menjadi kekhawatirkan pengajar atau pendidik.
Seorang Guru Taman Kanak-kanak (TK), Miftah Farid, S.Pd, mengatakan, dari pengalaman sebagai guru, disadari bahwa salah satu tantangan anak di sekolah adalah susah fokus saat belajar.
"Padahal fokus belajar sangat penting agar anak bisa menguasai kemampuan baca tulis termasuk huruf, kata, dan konsep membaca serta menulis," kata dia dikutip di Jakarta, Kamis (24/7/2025).
Kondisi susah fokus ini bisa jadi suatu tanda anak adalah masalah kesehatan.
Merujuk Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2024, hampir 30 persen anak Indonesia berisiko kekurangan zat besi karena tidak mengkonsumsi makanan kaya zat besi.
Kekurangan zat besi pada masa anak prasekolah berdampak jangka pendek dan panjang seperti sulit konsentrasi, lambat belajar, hingga tertunda perkembangannya, berdasarkan penelitian British Journal of Nutrition tahun 2016.
Dokumen WHO juga menyatakan, ada bukti kuat melalui penelitian kekurangan zat besi terlihat secara meyakinkan menunda perkembangan psikomotor dan mengganggu kinerja kognitif anak prasekolah dan anak usia sekolah.
Penelitian Language Disorders in Children with Iron Deficiency Anemia tahun 2016 membeberkan fakta, 80 persen anak yang kurang zat besi alami speech delay atau keterlambatan bicara.
Orang Tua Sering Tidak Sadar
Sayangnya, sebagian besar orang tua belum menyadari bahwa ada hubungan antara kecerdasan anak dengan zat besi.
Faktanya, 50 persen Ibu tidak tahu kekurangan Zat Besi dapat berdampak pada kepintaran anak, berdasarkan jurnal Hello Health Group tahun 2023.
Oleh sebab itu, penting agar orang tua memahami dan memenuhi kebutuhan anak usia prasekolah yang membutuhkan asupan gizi seimbang dan lingkungan yang mendukung sehingga deteksi serta intervensi dini dapat dilakukan.
Guru TK, Siti Alifah Faiz, S.Pd mengatakan, proses belajar mengajar di sekolah akan lebih berjalan optimal jika anak bisa fokus terhadap pembelajaran.
Kerjasama orang tua dan pendidik sangat penting mendukung dalam proses belajar anak, termasuk dalam pendidikan dasar seperti PAUD.
Gejala-gejala anak kekurangan zat besi, seperti mudah lelah, kulit pucat dan kurang fokus.
"Orang tua harus lebih memahami stimulasi saja tidak cukup, namun perlu juga diimbangi dengan pemenuhan nutrisi yang tepat seperti makanan bergizi yang mengandung zat besi untuk mendukung kecerdasan anak,” ujar Alifa.
Orang tua bisa memberikan zat besi yang berasal dari sumber makanan hewani, dimana umumnya lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan zat besi yang berasal dari sumber nabati, seperti daging sapi, ayam, hati, telur, ikan, dan susu.
Untuk membantu penyerapan zat besi, konsumsi makanan yang mengandung vitamin C seperti buah jeruk dan tomat juga perlu diperhatikan.
Orang tua juga dapat memberikan anak makanan dan minuman yang telah difortifikasi dengan zat besi dan vitamin C, seperti susu pertumbuhan yang mengandung kombinasi unik zat besi dan vitamin C untuk mendukung peningkatan penyerapan zat besi hingga dua kali lipat.
Baca juga: Dokter Ingatkan Bahaya Kekurangan Zat Besi pada Anak, Bisa Berdampak Seumur Hidup
“Kami terus mengajak orang tua di Indonesia untuk bisa memberikan perhatian khusus dalam memastikan kebutuhan harian gizi anak, terutama zat besi yang sangat penting dalam mendukung kecerdasan anak. Oleh karena itu, mari kawal zat besi anak dan teruskan nutrisinya sejak usia dini agar tumbuh menjadi generasi maju,” harap Head of Brand SGM Eksplor, Anggi Morika Septie.
Doa Nabi Ibrahim untuk Anak Saleh dan Istri yang Menyenangkan Hati |
![]() |
---|
Cara Widi Mulia Temukan Bakat Seni Dru, Widuri dan Den Bagus |
![]() |
---|
Viral Guru Injak Siswa saat Tidur di Kelas, Kak Seto: Guru Mengajar Bukan Menghajar |
![]() |
---|
Babak Baru Kasus Delpedro Marhaen, Polda Metro Periksa Seluruh Staf hingga Anak Magang |
![]() |
---|
Kisah Inspiratif Aiptu Wahyudi: Polisi yang Jadi Kepala Sekolah TK Baitul Izza |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.