Senin, 29 September 2025

Penanganan Kasus Anak Cacingan di Bengkulu, Pemerintah Beri Bantuan Nutrisi hingga Renovasi Rumah

Intervensi mencakup pemberian bantuan nutrisi, edukasi gizi, pendampingan keluarga, serta peningkatan kualitas lingkungan tempat tinggal menjadi baik.

Kemendukbangga/BKKBN
KASUS CACINGAN DI BENGKULU. Kunjungan lapangan dilakukan untuk memastikan penanganan berjalan efektif serta kondisi anak semakin membaik. Tim lapangan, Rabu (17/9/2025), mendapati bahwa penderita kini mendapat asupan makanan bergizi tambahan sebagai langkah awal pencegahan stunting jangka panjang. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kasus cacingan yang dialami anak di Kabupaten Seluma, Bengkulu menjadi perhatian serius pemerintah. Bayi berusia satu tahun delapan bulan Nur Khaira Sabrina harus dilarikan ke rumah sakit karena diduga alami cacingan.

Baca juga: Penjelasan Dokter Kondisi Anak Cacingan di Bengkulu: Banyak Sekali Cacing di Usus Halus dan Besar

Dari mulut warga Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma, Bengkulu ini keluar cacing gelang atau Ascaris lumbricoides.

Pada Minggu (14/9/2025), Nur Sabrina dirawat intensif di RSUD Tais lalu dirujuk ke RSUD M. Yunus (RSMY) Bengkulu untuk dilakukan pembedahan. Pasien harus dibedah karena saat jalani rontgen, dokter menemukan gumpalan di perutnya yang diduga kumpulan cacing.

Sebelum menjadi stunting, pemerintah turun beri bantuan lengkap mulai dari intervensi gizi hingga perbaikan rumah. Melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan bersama Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, keluarga tersebut telah menerima bantuan nutrisi melalui program Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting).

“Asupan makanan bergizi tambahan sebagai langkah awal pencegahan stunting jangka panjang,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, Zamhari dalam keterangan tertulisnya, Kamis (18/9/2025).

Selain bantuan nutrisi, keluarga yang masuk kategori keluarga berisiko stunting ini juga menerima bantuan renovasi rumah menjadi layak huni agar lebih sehat dan nyaman ditinggali.

Tidak hanya itu, pemerintah juga akan menyediakan jamban sehat sesuai standar kesehatan untuk mendukung pola hidup bersih dan sehat.

Zamhari menyampaikan, kasus cacingan harus segera diintervensi, karena berdampak langsung pada status gizi anak.

“Dengan nutrisi yang tepat, rumah yang sehat, serta fasilitas sanitasi memadai, diharapkan anak-anak Seluma dapat tumbuh optimal dan terhindar dari risiko stunting,” ujarnya.

Program Genting sendiri telah berjalan dan menyasar keluarga berisiko stunting di berbagai wilayah.

Intervensi mencakup pemberian bantuan nutrisi, edukasi gizi, pendampingan keluarga, serta peningkatan kualitas lingkungan tempat tinggal.

Dikutip dari Tribunnews.com, bayi berusia satu tahun delapan bulan Nur Khaira Sabrina harus dilarikan ke rumah sakit karena diduga alami cacingan. Dari mulut warga Desa Sungai Petai, Kecamatan Talo Kecil, Kabupaten Seluma, Bengkulu ini keluar cacing gelang atau Ascaris lumbricoides.

Pada Minggu (14/9/2025), Nur Sabrina dirawat intensif di RSUD Tais lalu dirujuk ke RSUD M. Yunus (RSMY) Bengkulu untuk dilakukan pembedahan. Pasien harus dibedah karena saat jalani rontgen, dokter menemukan gumpalan di perutnya yang diduga kumpulan cacing.

Baca juga: Kasus Cacingan Muncul Lagi, KPAI Soroti Anak Diasuh Orangtua yang Punya Utang dan Candu Gadget

Jurnalis TribunBengkulu.com, Yayan Hartono pun mencoba mendatangi tempat tinggal bayi malang tersebut di Desa Sungai Petai, Seluma.

Ketika sampai di lokasi, rumah orang tua bayi malang tersebut sangat memprihatinkan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan