Rabu, 1 Oktober 2025

WNI di Jepang Tewas Usai Makan Kentang Bertunas, Kok Bisa? Kenali Ciri-ciri Kentang Beracun

WNI di Jepang dilaporkan meninggal usai mengonsumsi kentang, ternyata kentang itu beracun. Kenali ciri-ciri kentang beracun. 

Tribunnews/JEPRIMA
KENTANG BERACUN - Pedagang merapikan kentang di Pasar Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (2/2/2022). WNI di Jepang dilaporkan meninggal usai mengonsumsi kentang, ternyata kentang itu beracun. Kenali ciri-ciri kentang beracun.  

Yaitu kentang yang berwarna hijau.

Baca juga: Menu Nusantara untuk Jemaah Haji di Makkah, Ada Nasi Uduk hingga Kentang Mustofa

Diungkap Dion, jika Anda menemukan kentang berwarna hijau dan banyak tunas, jangan dimakan atau diolah menjadi masakan.

Sebab kentang tersebut bakal membuat Anda keracunan.

"Bagaimana kita mengetahui bahwa kadar glikoalkaloid sudah tinggi? pertama, hindari kentang yang sudah disimpan terlalu lama. Kedua hindari kentang yang sudah terpapar sinar matahari sampai bagian kentangnya ada yang berubah warna hijau," ucap Dion Putra.

 

Alasan Kentang Bisa Beracun

Dikutip TribunnewsBogor.com dari laman poison control, kentang mengandung dua glikoalkaloid beracun yang disebut solanin dan chaconin. 

Kentang yang layak konsumsi biasanya tidak bertunas.

Sebab kentang segar tersebut hanya mengandung sedikit glikoalkaloid.

Berdasarkan hasil penelitian, paparan cahaya atau sinar matahari ternyata bisa mempercepat pembentukan klorofil dan glikoalkaloid.

Seperti diketahui, klorofil terdapat pada tumbuhan hijau yang bermanfaat.

Namun jika klorofil tersebut ada di dalam kentang, sifatnya akan berbahaya.

Kentang yang ada klorofilnya akan berwarna hijau.

Warna hijau tersebut menandakan tingginya glikoalkaloid.

Konsentrasi tertinggi glikoalkaloi ditemukan di daun, bunga, "mata", kulit hijau, dan tunas. 

Konsentrasi terendah ada di bagian putih kentang

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved