Lokal Asri
Lebih dari Sekadar Tradisi, Mandi Rempah Rahasia Sehat dan Bugar Secara Alami
Selain memberikan efek relaksasi, mandi rempah dipercaya dapatmelancarkan sirkulasi darah, meredakan nyeri otot, serta meningkatkan kualitas tidur.
TRIBUNNEWS.COM - Ada salah satu tradisi menjelang Ramadan yang kerap dilakukan oleh masyarakat Mandailing, Sumatera Utara. Di mana tak lain adalah Marpangir, tradisi mandi dengan rempah-rempah yang dilakukan untuk menyucikan diri, menyegarkan tubuh sebagai bentuk menyambut bulan suci dengan kebersihan lahir dan batin.
Menukil dari pemberitaan Kompas, ritual yang juga disebut dengan Mandi Pangir ini sering dikaitkan dengan tradisi Hindu pada masa Kerajaan Sriwijaya.
Namun, tradisi Mandi Pangir yang dilakukan oleh masyarakat Sumatera Utara ini berbeda dengan Marpangir di era Hindu-Budha. Masyarakat setempat melakukan tradisi mandi ini tepat sehari sebelum Ramadan, di mana sebagai bentuk penyucian diri.
Pangir terbuat dari campuran bahan alami seperti daun serai, daun jeruk purut, daun pandan, daun nilam, bunga mawar, mayang pinang, akar usar, akar sitanggis, dan kenanga. Tak ayal, bila Mandi Pangir juga kerap disebut sebagai mandi rempah.
Bahan-bahan rempah dan dedaunan itu kemudian dikumpulkan bersama, lalu direbus untuk digunakan sebagai air mandi. Mandi Pangir atau mandi rempah ini bisa dikatakan lebih dari sekadar tradisi, karena juga dipercaya dapat bermanfaat bagi kesehatan.
Jeruk purut misalnya, dipercaya dapat melindungi manusia dari gangguan makhluk halus sekaligus berkhasiat mengobati penyakit, baik di dalam maupun luar tubuh. Daunnya juga digunakan untuk memberikan aroma harum dan efek menyegarkan saat mandi. Selain itu, akar wangi memiliki bau khas yang membuat air pangir menjadi lebih wangi.
Baca juga: 7 Jenis Tanaman Obat Berkhasiat Paling Populer di Indonesia, Sebaiknya Ada di Rumah!
Sementara itu, akar pinang melambangkan keteguhan dan semangat, karena bentuknya menyerupai akar yang kuat mengikat pohon. Secara simbolis, mandi pangir diharapkan bisa memberikan kesegaran dan semangat bagi seseorang dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan.
Popularitas Mandi Rempah
Selain Mandi Pangir yang sudah menjadi tradisi masyarakat Mandailing, mandi rempah juga kerap dilakukan dalam upacara adat menjelang pernikahan.
Calon pengantin dimandikan dengan air rempah untuk membersihkan energi negatif serta memberikan efek menenangkan, sehingga mereka dapat memasuki kehidupan baru dengan perasaan yang lebih segar dan positif.
Popularitas mandi rempah juga semakin meningkat dalam dunia wellness modern. Spa dan pusat perawatan tubuh kini banyak yang menawarkan layanan mandi rempah dengan kombinasi aromaterapi, menjadikannya alternatif alami bagi mereka yang ingin mengurangi stres atau menyegarkan tubuh.
Selain memberikan efek relaksasi, mandi rempah juga dipercaya dapat membantu melancarkan sirkulasi darah, meredakan nyeri otot, serta meningkatkan kualitas tidur. Dengan manfaat tersebut, ritual tradisional ini kini semakin diminati sebagai bagian dari gaya hidup sehat dan perawatan diri holistik.
Rerempahan untuk Mandi dan Khasiatnya
Rempah-rempah memiliki banyak khasiat ketika direbus dan digunakan sebagai air mandi. Selain memberikan aroma yang menenangkan, kandungan alami dalam rempah dapat membantu merilekskan tubuh, melancarkan peredaran darah, serta meredakan pegal dan stres.
Beberapa jenis rempah juga memiliki sifat antibakteri dan antiinflamasi, yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit serta membantu mengatasi berbagai masalah kulit seperti gatal atau iritasi.
Artikel ini merupakan bagian dari inisiatif Lokal Asri yang berfokus pada lokalisasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelajari selengkapnya!
Lokal Asri
5 Gunung Berbalut Kisah Mistis di Balik Keindahan Alam Indonesia |
---|
Kemitraan Indonesia - PBB Diperbarui, Siap Dorong Agenda SDGs hingga 2030 |
---|
Penasihat Muda Sekjen PBB, Ada Tokoh Muda Perubahan Iklim Indonesia |
---|
Misteri Segitiga Bermuda Ada di Alam Indonesia? Perairan Masalembo Namanya! |
---|
6 Geopark Alam Indonesia yang Mendunia, Dapat Pengakuan dari UNESCO! |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.