Minggu, 5 Oktober 2025

HUT ke-30 RS Kanker Dharmais, Tambahkan 3 Layanan Deteksi Dini Kanker

Pada HUT ke-30 Rumah Sakit Kanker Nasional Dharmais menambah 3 layanan unggulan deteksi dini kanker.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
Bet_Noire
Ilustrasi kanker 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pada HUT ke-30 Rumah Sakit Kanker Dharmais menambah 3 layanan unggulan deteksi dini kanker.

Pertama, Linac Elekta Synergy atau alat Radioterapi yang digunakan untuk membuhuh sel kanker dengan metode sinar.

Alat kedua yang diresmikan adalah SPECT-CT untuk mendiagnosis sel kanker dengan menggunakan nuklir.

Ketiga, layanan genomik yang digunakan untuk menilai risiko seseorang terkena kanker

Selain itu pemeriksaan genomik juga bisa digunakan untuk membantu diagnosis.

Menentukan jenis pengobatan yang lebih presisi serta memantau keberhasilan terapi pada pasien kanker.

“Dengan genomik ini, orang sehat diambil darahnya, diperiksa. Kita sekarang ada 113 panel dan itu bisa mendeteksi 9 jenis kanker yang kemungkinan orang itu berpotensi (kanker) atau tidak," ungkap Direktur RS Kanker Dharmais, dr Soeko pada website resmi Kemenkes, Selasa (8/11/2023). 

Sehingga, bisa diketahui sejak dini, sebelum kanker tersebut ditemukan dalam tubuhnya

Dalam kesempatan ini, hadir Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. 

Ia mengingatkan masih banyak hal yang harus dibenahi dan diselesaikan oleh RS Kanker Dharmais selaku Pusat Kanker Nasional. 

“Selamat ulang tahun untuk RS Kanker Dharmais yang ke-30. Usia yang sudah cukup lama, saya titip pesan Dharmais itu kan Pusat Kanker Nasional jadi ada banyak PR yang harus kita selesainkan untuk bisa meningkatkan layanan kesehatan masyarakat,” kata Budi.  

Budi sebut salah satu pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh RS Kanker Dharmais adalah menggencarkan deteksi dini. 

Atau skrining kesehatan sebagai langkah antisipatif. 

Budi menyebutkan deteksi dini efektif untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker

“Saya yakın sekali kanker itu harus ditangani lebih dini. Jadi, Dharmais harus membuat strategi nasional bagaimana Caranya di seluruh Indonesia kanker itu di deteksi jauh lebih dini," kata Budi.

Baca juga: Upaya RS Kanker Dharmais Menjadi Pusat Solusi Perawatan Kanker

Budi menargetkan 80- 90 persen dari semua penderita kanker di deteksi lebih dini. 

Jadi, teknik-teknik skrining dan deteksi dini, mulai dari cara sederhana sampai cara yang sangat canggih. 

"Itu harus segera di develop oleh Dharmais dan standarnya harus didorong ke seluruh titik layanan kesehatan yang paling ujung,” kata Budi. 

Diharapkan pasien kanker bisa deteksi lebih dini dan dari situ perawatannya kita sediakan untuk mereka. 

"Kalau itu bisa dilakukan mudah-mudahan pasien kanker di Indonesia sebagian besar bisa sembuh dan masyarakat kita lebih produktif dan Indonesia Jadi negara yang lebih sehat,” tutupnya. 

SUMBER

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved