Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Pernyataan Terbaru Ali Khamenei soal Kelangsungan Nuklir Iran, Sanksi Sulit PBB

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan negosiasi AS terkait program nuklir Iran tidak akan membawa manfaat

khamenei.ir
ALI KHAMENEI NUKLIR - Ayatollah Ali Khamenei, bertemu dengan keluarga Martir Keamanan di husayniyya Imam Khomeini pada Minggu (27/10/2024). Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) terkait program nuklir Iran tidak akan membawa manfaat 

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyatakan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS) terkait program nuklir Iran tidak akan membawa manfaat dan disebutnya sebagai 'jalan buntu'. 

Pernyataan ini disampaikan menjelang potensi penerapan sanksi internasional baru terhadap Teheran.

"Perundingan dengan AS merupakan 'jalan buntu'. Hasilnya adalah penutupan kegiatan nuklir dan pengayaan. Ini bukan negosiasi, ini pemaksaan," ujar Khamenei dalam pidato yang disiarkan televisi pemerintah Iran, Rabu (24/9/2025), dilansir India Today.

Khamenei menegaskan Iran tidak akan menghentikan pengayaan uranium.

"Kami tidak menyerah, dan kami tidak akan menyerah," katanya. Ia juga menegaskan program nuklir Iran bersifat damai.

"Kami tidak memiliki bom nuklir, tidak akan memilikinya, dan tidak berencana menggunakannya," tegasnya.

Pernyataan ini muncul di tengah desakan Eropa, termasuk Prancis, Jerman, dan Inggris, agar Iran melanjutkan perundingan dengan AS dan mengizinkan inspeksi Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA).

Kementerian Luar Negeri Jerman menyatakan, "Iran harus mengambil langkah dalam beberapa hari, bahkan mungkin beberapa jam, untuk mengatasi kekhawatiran atas program nuklirnya dan memberi IAEA akses ke semua lokasi nuklir," Rabu (24/9/2025).

Eropa telah mengaktifkan mekanisme "snapback" untuk menerapkan kembali sanksi terhadap Iran karena dianggap melanggar perjanjian nuklir 2015.

Jika tidak ada kesepakatan hingga akhir pekan, sanksi akan berlaku mulai Minggu, termasuk pembekuan aset Iran, penghentian kesepakatan senjata, dan sanksi atas program rudal balistik.

Khamenei menegaskan komentarnya ditujukan kepada AS, bukan Eropa, dan menekankan program nuklir Iran untuk tujuan damai.

Baca juga: Bukan Hamas Saja, Netanyahu Tetapkan Iran Jadi Musuh Utama Israel yang Harus Diperangi di 2026

"Ilmu pengetahuan tidak akan dihancurkan oleh ancaman dan pengeboman," katanya.

Situasi Sulit

Sementara itu, Presiden Iran Masoud Pezeshkian dan Menteri Luar Negeri Abbas Araghchi melanjutkan diplomasi di New York.

Namun, Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul menyebut peluang kesepakatan akhir pekan ini "sangat tipis"."

Dengan sanksi PBB yang akan diaktifkan kembali terhadap Iran pada hari Minggu, Teheran mendapati dirinya menghadapi pilihan sulit antara menyerah pada tuntutan Presiden AS Donald Trump untuk "menyerah tanpa syarat" atas program nuklirnya dan serangan Israel lebih lanjut, dikutip dari SCMP.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved