Senin, 29 September 2025

Kesehatan

dr Yulia Asmarani Jelaskan Mengenai Hiperhidrosis, Keringat Berlebih hingga Faktor Penyebabnya

Hiperhidrosis adalah kondisi di mana tubuh menghasilkan keringat berlebih meskipun tidak ada pemicunya.

Penulis: Irma Rahmasari
(AntonioGuillem)
Ilustrasi seseorang yang mengalami hiperhidrosis atau keringat berlebih, berikut kenali penyebabnya 

dr Yulia Asmarani menyebutkan, hiperhidrosis sekunder terjadi karena ada penyebab dasar atau karena ada faktor yang mendasarinya kenapa keringat tersebut bisa berlebihan.

Pada hiperhidrosis jenis ini, biasanya keringat berlebihan yang keluar hampir di seluruh tubuh.

Hiperhidrosis sekunder sendiri terjadi akibat penyakit sistemik, seperti diabetes melitus, hipertiroid, obesitas, hingga konsumsi obat-obatan yang dapat memicu produksi keringat berlebih.

Menurut dr Yulia Asmarani, kondisi ini biasanya tidak disertai dengan bau badan.

"Biasanya hiperhidrosis ini tidak disertai dengan bau badan, karena sebenarnya keringat itu tidak berbau."

"Namun jika keringat yang muncul disertai dengan bau badan, namanya adalah bromhidrosis," terang dr Yulia Asmarani.

Baca juga: Bunda Wajib Tahu! 4 Pemicu ASI Tidak Lancar dan Berikut Cara Mengatasinya

Ilustrasi seseorang yang mengalami hiperhidrosis atau keringat berlebih, berikut kenali penyebabnya
Ilustrasi seseorang yang mengalami hiperhidrosis atau keringat berlebih, berikut kenali penyebabnya ((cyano66))

Baca juga: Tak Hanya Konsumsi Makanan Berserat dan Probiotik, Berikut 5 Tips Mencegah Sembelit

dr Yulia Asmarani melanjutkan, hiperhidrosis atau munculnya keringat berlebih terjadi akibat adanya masalah pada kelenjar ekrin.

"Jadi hiperhidrosis itu muncul keringat berlebih akibat adanya masalah pada kelenjar ekrinnya."

"Berbeda dengan orang normal, keringat dikeluarkan untuk regulasi panas dari badan."

"Jika ada stimulasi rangsangan panas dari luar seperti cuaca panas atau dari dalam misalnya demam, tubuh akan meregulasi panas itu dengan mengeluarkan keringat."

"Jadi harus ada stimulasinya, ibaratnya ada pemicunya kenapa orang tersebut berkeringat," tutur dr Yulia Asmarani.

dr Yulia Asmarani menyebutkan, penderita hiperhidrosis akan berkeringat secara berlebihan meskipun tanpa pemicu, kondisi ini memang sudah ada gangguan pada kelenjar ekrinnya.

Sehingga aktivitas saraf simpatis di daerah itu menjadi berlebihan, meskipun tidak ada stimulasi, produksi keringat akan terus diproduksi pada kasus hiperhidrosis.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan