Jumat, 3 Oktober 2025

Jenis Vaksin Anti Rabies, Lengkap dengan Waktu Pemberiannya

Simak jenis vaksin dan serum anti Rabies. Dilengkapi dengan waktu pemberian vaksin anti Rabies.

Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Freepik
Ilustrasi Vaksin Anti Rabies - Jenis vaksin dan serum anti Rabies. Dilengkapi dengan waktu dan dosis pemberiannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut daftar jenis Vaksin Anti Rabies (VAR) untuk pencegahan penyakit rabies.

Diketahui, rabies merupakan satu penyakit zoonosa yang virusnya ditularkan dari hewan berdarah panas yakni anjing, kucing, monyet dan kera kepada manusia.

Virus rabies ini dapat ditularkan melalui gigitan, jilatan hingga cakaran hewan tersebut.

Seseorang yang tertular virus rabies, maka susunan sistem sarafnya akan terganggu.

Bahkan apabila tidak segera diobati, penyakit rabies ini akan mengakibatkan sejumlah gangguan kesehatan hingga menyebabkan kematian.

Sebelum terlambat, virus rabies ini dapat dicegah dengan melakukan vaksin anti rabies.

Baca juga: Cara Penularan Rabies serta Langkah Pencegahannya

Dikutip dari Buku Saku Kementerian Kesehatan (Kemkes), pemberian vaksin rabies dimaksudkan untuk membangkitkan sistem imunitas dalam tubuh terhadap virus rabies.

Sehingga diharapkan antibodi yang terbentuk akan menetralisasi virus rabies.

Akan tetapi, apabila virus rabies telah mencapai susunan saraf pusat pemberian vaksin anti rabies ini tidak akan memberikan manfaat lagi.

Berikut jenis vaksin anti Rabies beserta waktu pemberiannya.

Jenis Vaksin Anti Rabies

A. Profilaksis Pasca Paparan atau Post Exposure Prophylaxis (PEP)

1. Purified Vero Rabies Vaccine/PVRV (Verorab®)

Vaksin ini terdiri dari vaksin kering dalam vial dan pelarut sebanyak 0,5 ml dalam syringe.

Pemberian vaksin ini dilakukan secara intramuscular (IM) di daerah lengan atas (deltoid) atau di wilayah paha anterolateral (anak-anak umur di bawah 1 tahun).

Waktu pemberian:

- Hari ke 0, 2 dosis (lengan atas kanan dan kiri atau paha kanan dan kiri untuk anak < 1 tahun)

- Hari ke – 7 (1 dosis)

- Hari ke - 21 (1 dosis)

Baca juga: Di Kabupaten Landak Dilaporkan 3 Orang Meninggal Dunia Kena Rabies

2. . Purified Chick Embriyo Cell-culture Vaccine/PCECV (Rabipur®)

Waktu pemberian vaksin:

- Hari ke 0 (2 dosis) (lengan atas kanan dan kiri atau paha kanan dan kiri untuk anak < 1 tahun)

- Hari ke 7 (1 dosis)

- Hari ke 21 (1 dosis)

Sebagai catatan, pemberian VAR lengkap tidak direkomendasikan memberikan VAR dengan jenis yang berbeda atau mengkombinasikan kedua jenis VAR yang beredar.

Harus diberikan VAR lengkap dengan satu jenis VAR saja Purivied Vero Rabies Vaccine (PVRV) saja atau Purified Chick Embriyo Cell-culture Vaccine (PCECV) saja.

Baca juga: Bukti Baru Kasus Anjing Bogel, LBH PSI: Pasien MRA Tidak Ada Gejala Klinis Rabies

B. Profilaksis Pra Paparan atau Pre Exposure Prophylaxis (PrEP)

Pemberian kekebalan kepada orang-orang yang memiliki risiko tinggi terinfeksi rabies, di antaranya adalah:

- Petugas kesehatan (dokter/perawat) yang menangani kasus luka gigitan hewan penular rabies/penderita rabies.

- Dokter hewan 24

- Teknisi yang berhubungan dengan hewan berisiko

1. Purified Vero Rabies Vaccine/PVRV (Verorab®)

Waktu pemberian:

- Hari ke – 0 (1 dosis)

- Hari ke – 7 (1 dosis)

- Hari ke – 21 (1 dosis) atau 28

2. Purified Chick Embriyo Cell-culture Vaccine/PCECV (Rabipur®)

Waktu pemberian:

- Hari ke 0 (1 dosis)

- Hari ke 7 (1 dosis)

- Hari ke 21 (1 dosis) atau 28

Baca juga: Ciri-Ciri Rabies pada Hewan dan Manusia, Beserta Cara Penanganannya

Jenis Serum Ati Rabies

Pemberian serum anti rabies dikhususkan untuk luka risiko tinggi atau luka kategori III yang disebabkan oleh hewan yang terindikasi tinggi rabies.

Tujuan pemberian serum anti rabies adalah untuk memberikan kekebalan pasif dalam 7 hari pertama dimana pada masa itu belum terbentuk imunitas terhadap virus rabies.

Terdapat dua jenis serum anti rabies, yaitu:

1. Serum Homolog (Human Rabies Immunoglobulin/ HRIG)

Serum ini diberikan bersamaan dengan pemberian VAR hari ke-0

Pemberian serum homolog tidak memerlukan pemeriksaan skin test terhadap penderita sebelumnya.

2. Serum Heterolog

Serum heterolog yang digunkan merupakan serum yang berasal dari serum kuda yaitu Equine Rabies Immunoglobulin (ERIG).

Waktu pemberian serum heterolog dilakukan bersamaan dengan pemberian VAR hari ke-0.

Baca juga: Anak-Anak Lebih Rentan Alami Rabies Dibandingkan Orang Dewasa

Penularan Virus Rabies

Dikutip dari laman Kemkes, virus rabies dapat menular melalui gigitan dari hewan-hewan berdarah panas tersebut.

Selain itu rabies juga dapat ditularkan melalui jilatan atau cakaran hewan yang mengandung virus rabies.

Penularan virus rabies akan lebih cepat apabila terinfeksi pada luka terbuka atau selaput lendir, seperti mulut atau mata.

Mengutip laman Provinsi Sumatera Barat, risiko penularan rabies akan meningkat apabila terdapat sejumlah faktor berikut ini:

1. Bepergian atau tinggal di negara-negara berkembang di mana rabies lebih umum terjadi.

2. Melakukan kegiatan yang dekat dengan binatang liar yang mungkin terinfeksi rabies, seperti menjelajahi gua di mana kelelawar hidup atau berkemah tanpa mengambil tindakan pencegahan untuk mengusir binatang liar jauh dari perkemahan.

3. Bekerja di laboratorium dengan virus rabies.

4. Luka pada kepala, leher atau tangan, yang dapat membantu perjalanan virus rabies ke otak lebih cepat.

5. Memiliki banyak hewan peliharaan, misalnya anjing atau kucing.

Baca juga: Tingkat Kematian Tinggi, Kemenkes Imbau Lakukan Pencucian Usai Digigit Hewan Penular Rabies

Pencegahan Penyakit Rabies

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), tidak semua orang yang tergigit hewan berdarah panas akan dapat tertular virus rabies.

Namun, apabila sudah timbul sejumlah gejala yakni takut air, takut angin, takut suara dan cahaya, maka dapat dipastikan kondisi orang tersebut sudah kritis hingga mengarah ke kematian.

Oleh sebab itu, sebelum terlambat, dianjurkan untuk melakukan langkah pencegahan sebagai berikut:

1. Vaksinasi hewan peliharaan secara rutin.

2. Apabila sudah tergigit, segera cuci luka pada gigitan tersebut.

3. Segera lapor ke Puskesmas atau layanan kesehatan terdekat.

(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved