Senin, 29 September 2025

Anak-Anak Lebih Rentan Alami Rabies Dibandingkan Orang Dewasa

Anak-anak lebih rentan dibandingkan orang dewasa terkena rabies karena makin dekat gigitan anjing rabies dengan syaraf makin cepat alami infeksi.

tribunsumsel.com/Sri Hidayatun
Bocah usia 11 tahun yakni Ridho Saputra harus mengalami sejumlah luka cabik dan gigitan akibat serangan dari tujuh ekor anjing liar disekujur tubuhnya setelah diserang anjing liar, Sabtu (31/12/2016) pagi. Anak-anak lebih rentan dibandingkan orang dewasa terkena rabies karena makin dekat gigitan anjing rabies dengan syaraf makin cepat alami infeksi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Anak-anak lebih rentan dibandingkan orang dewasa terkena rabies dari hewan penular. Kenapa demikian? 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes dr. Imran Pambudi, MPHM mengungkapkan alasannya.

Menurut Imran, semakin dekat gigitan anjing rabies dengan syaraf seperti kepala, maka semakin cepat alami infeksi. 

"Semakin dekat dengan syaraf, misal kepala, semakin cepat," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Sabtu (3/6/2023). 

Ukuran tubuh anak-anak yang masih kecil membuat rentan karena langsung tergigit di area dekat kepala, seperti leher. 

"Makanya yang meninggal, kebanyakan anak kecil. Karena digigit anjing langsung kena kepala," paparnya lagi. 

Berbeda dengan orang dewasa yang sudah memiliki postur tubuh lebih tinggi dibandingkan anak-anak. 

Sehingga bagian yang tergigit biasanya jauh dari area syaraf seperti kepala. 

"Kalau dewasa tidak, masih ada waktu. Kalau anak anak cepat sekali menjadi buruk kondisinya," kata Imran lagi. 

Baca juga: Tingginya Kasus Rabies Diduga Berkaitan Pandemi Covid-19 

Lebih lanjut, Imran pun mengingatkan untuk segera membawa diri saat tergigit hewan yang diduga menjadi penular rabies

Nyatanya, sebagian besar kematian diakibatkan karena terlambat dibawa ke fasilitas kesehatan

"Karena merasa gigitannya kecil kok, gak sampai berdarah kok. Kemudian itu anjing tetangga yang sering main dengan saya kok. Jadi menyepelekan," urai Imran. 

Sehingga mayarakat baru datang pada kondisi di atas satu bulan setelah digigit. 

"Artinya kalau sudah satu bulan kita tidak tahu lagi, hewannya seperti apa. Dan rata-rata, mereka baru panik ketika tahu anjing yang mengigit itu mati," tutupnya. 
 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan