Potensi Gangguan Mata Pada Penderita Diabetes
Puasa selama Ramadan telah teruji memberikan efek positif pada kesehatan. Namun, untuk penderita diabetes perlu berhati-hati.
Tahapan lebih lanjut, mulai tumbuh pembuluh darah baru di retina (neovaskularisasi) yang mudah pecah dan mengalami pendarahan.
Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi diabetes mencapai 8,5%, atau jauh meningkat dibandingkan temuan sebelumnya Riskesdas 2013 yang masih 6,9%.
Data Kementerian Kesehatan memaparkan, pada tahun 2015, Indonesia menempati peringkat ketujuh dunia untuk prevalensi penderita diabetes tertinggi di dunia dengan estimasi mencapai 10 juta orang. Bahkan, diabetes (dengan komplikasi) menjadi penyebab kematian .
Untuk itu, penderita diabetes tetap bisa berpuasa dengan aman. Syaratnya, mereka harus terus berkonsultasi dengan dokter ahli agar kondisi penyakitnya terus terpantau.
Pengecekan tersebut untuk memastikan sejauh mana batas pengidap diabetes boleh berpuasa.
Perencanaan berpuasa sangatlah krusial dan bersifat individual - tergantung tingkat diabetes masing-masing penderita. Tidak bisa disamaratakan.
"Dari tahap pemeriksaan itu, dokter bisa merekomendasikan modifikasi porsi asupan, termasuk dosis obat. Selain itu, selama berpuasa, monitoring gula darah harus lebih sering dilakukan,” jelas Dr. Suharko Soebardi, SpPD - KEMD, Internist JEC Eye Hospitals and Clinics.