Dugaan Malapraktik
Komnas PA tak Puas dengan Penjelasan RS Harapan Bunda
Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait, mengaku tak puas dengan penjelasan pihak manajemen RS Harapan Bunda.
Kondisi itulah yang kemudian berujung pada amputasi dua ruas jari telunjuk Edwin dengan gunting oleh dokter rumah sakit, tanpa sepengetahuan kedua orangtua bayi, Minggu (31/3/2013).
Kini, dua ruas jari telunjuk tangan kanan Edwin berganti balutan perban. Gonti dan Romauli hanya bisa pasrah atas insiden ini. Mereka berharap manajemen rumah sakit menepati janjinya untuk mengobati jari Edwin hingga sembuh, dan melakukan pengobatan skin draft agar jari anaknya bisa seperti jari orang normal lainnya.
Gonti mendatangi Kantor Komnas PA, untuk meminta pendampingan atas kasus yang menimpa anaknya. Usai menerima laporan Gonti, Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait langsung mengunjungi Edwin, dan meminta klarifikasi jajaran manajemen pihak RS Harapan Bunda. (*)