Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.319: 13.000 Babi Mati Akibat Serangan Drone Rusia di Ukraina

13.000 babi mati setelah serangan drone Rusia memicu kebakaran di sebuah peternakan di timur laut Ukraina pada Jumat (3/10/2025)

Kremlin
VLADIMIR PUTIN - Foto diambil dari Kantor Presiden Rusia, Selasa (22/4/2025), memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara setelah pertemuan Dewan Negara Tertinggi Negara Persatuan dengan Presiden Belarus Alexander Lukashenko (tidak terlihat di foto) di Minsk pada 6 Desember 2024. Sekitar 13.000 babi mati setelah serangan drone Rusia memicu kebakaran di sebuah peternakan di timur laut Ukraina pada Jumat (3/10/2025) malam. 

Ia menyebut tindakan itu sebagai "kejahatan keji" dan pelanggaran hukum humaniter internasional.

5. Rusia Gempur Fasilitas Gas Ukraina

Rusia melancarkan serangan besar terhadap jaringan gas Ukraina, kata operator gas negara Naftogaz pada Jumat (3/10/2025).

Ketua Naftogaz, Sergiy Koretsky, menyebut serangan itu merusak sebagian besar fasilitas, termasuk beberapa yang rusak parah.

Sekitar 35 rudal dan 60 drone ditembakkan ke fasilitas di wilayah Kharkiv dan Poltava.

Naftogaz menuturkan sebagian berhasil ditembak jatuh, tetapi tidak semuanya.

Kementerian Energi Ukraina melaporkan bahwa serangan ini menyebabkan pemadaman listrik di sejumlah wilayah.

6. 13.000 Babi Mati Akibat Serangan Drone Rusia di Ukraina

Sekitar 13.000 babi mati setelah serangan drone Rusia memicu kebakaran di sebuah peternakan di timur laut Ukraina pada Jumat (3/10/2025) malam.

Layanan darurat negara melaporkan bahwa seorang pekerja peternakan juga terluka dalam insiden tersebut.

Foto yang dirilis memperlihatkan bangkai babi menumpuk di kandang yang hangus terbakar.

Delapan kandang dengan luas total lebih dari 13.000 meter persegi dilaporkan hancur.

Layanan darurat menyebut seluruh kandang babi itu terbakar habis.

7. Ukraina Putus Hubungan Diplomatik dengan Nikaragua

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.318: Rusia dan Ukraina Tukar Ratusan Tawanan Perang

Ukraina resmi memutuskan hubungan diplomatik dengan Nikaragua.

Keputusan itu diambil setelah Nikaragua mengakui wilayah Ukraina yang diduduki Rusia sebagai bagian dari Rusia.

Kementerian Luar Negeri Kyiv menyatakan langkah Nikaragua dianggap sebagai upaya merongrong kedaulatan Ukraina.

Nikaragua merupakan satu dari lima negara yang menolak resolusi PBB mengecam invasi Rusia pada 2022.

Presiden Nikaragua, Daniel Ortega, bahkan sempat memuji invasi Rusia sebagai "pertempuran heroik" melawan neo-nazisme Ukraina yang didukung NATO.

Kementerian Luar Negeri Ukraina menambahkan bahwa kedua negara tidak memiliki hubungan dagang signifikan maupun kedutaan besar.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved