Sabtu, 4 Oktober 2025

Penembakan di Gereja Michigan Tewaskan 4 Orang, Pelaku Ditembak Mati Polisi

Sebuah insiden penembakan di Gereja Michigan, Amerika Serikat menewaskan 4 orang dan delapan lainnya terluka.

Tangkapan layar YouTube ABC 7 CHICAGO
PENEMBAKAN DI GEREJA - Tangkapan layar YouTube ABC 7 CHICAGO pada Senin (29/9/2025). Sebuah insiden penembakan di Gereja Michigan, Amerika Serikat menewaskan 4 orang dan delapan lainnya terluka. 

Sementara tujuh lainnya stabil dan dan dirawat di Rumah Sakit Henry Ford Genesys setempat.

Petugas kepolisian juga mengamankan lokasi dan sedang menggeledah rumah pelaku serta memeriksa catatan telepon selulernya untuk mencari motif di balik aksi brutal tersebut.

Seorang saksi yang tinggal di dekat lokasi kejadian menyebutkan bahwa ia mendengar teriakan minta tolong dari dalam gereja

Seorang wanita lain, Paula, yang berada di dalam gereja saat kejadian, menyatakan kesedihannya karena kehilangan beberapa teman dan melihat anak-anak sekolah minggu yang terluka. 

Ia menyebut kejadian tersebut sangat menyakitkan bagi dirinya dan komunitas.

Gubernur Michigan, Gretchen Whitmer mengutuk serangan ini dan menyatakan bahwa kekerasan di tempat ibadah merupakan sesuatu yang tidak dapat diterima.

Ia menyampaikan dukacita mendalam bagi komunitas Grand Blanc yang terdampak tragedi tersebut.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyampaikan bahwa ia telah mendapat pengarahan tentang insiden mengerikan tersebut dan menegaskan Biro Investigasi Federal (FBI) akan memimpin penyelidikan federal.

Ia menyebut insiden ini sebagai 'serangan tertarget terhadap umat Kristen di Amerika Serikat'.

FBI telah mengerahkan tim tanggap krisis, teknisi bom dan personel lainnya untuk membantu penyelidikan di lokasi.

Kepala FBI Detroit, Reuben Coleman menyatakan bahwa kekerasan di tempat ibadah adalah tindakan kriminal yang pengecut dan mereka berdoa untuk para korban serta keluarganya.

Anggota Gereja Yesus Kristus Orang-orang Suci Zaman Akhir, yang secara informal dikenal sebagai Mormon, sangat terpukul oleh kejadian ini. Tragedi ini juga terjadi sehari setelah kematian pemimpin Mormon berusia 101 tahun, Russell Nelson.

Mitt Romney, mantan senator dan tokoh politik Mormon, menyebut kejadian ini sebagai "tragedi besar" dan menyatakan doa serta harapan agar keluarga dan komunitas yang terdampak dapat menemukan kesembuhan dan penghiburan.

(Tribunnews.com/Farra)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved