Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Trump Sesumbar AS Akan Akhiri Perang Gaza 'Sekarang Juga', Hendak Temui Netanyahu dan Warga Israel

Dalam pertemuan para pemimpin Arab dan Muslim di PBB, Trump mengatakan AS mungkin akan mengakhiri perang di Gaza sekarang juga.

Facebook The White House
DONALD TRUMP - Foto diambil dari Facebook The White House pada Selasa (17/6/2025), memperlihatkan Presiden AS Donald Trump dalam pertemuan dengan anggota G7 di Kanada pada Senin (16/6/2025). Dalam pertemuan para pemimpin Arab dan Muslim di PBB, Trump mengatakan AS mungkin akan mengakhiri perang di Gaza sekarang juga. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan AS mungkin akan mengakhiri perang di Gaza, Palestina.

Konflik antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza diketahui masih berlangsung.

Serangan Israel di Gaza telah menewaskan puluhan ribu orang, membuat seluruh penduduk Gaza mengungsi secara internal, dan memicu krisis kelaparan.

Berbagai pakar hak asasi manusia, akademisi, dan penyelidikan PBB mengatakan bahwa hal itu merupakan genosida.

Pada Selasa (23/9/2025) waktu setempat, dalam pertemuan para pemimpin Arab dan Muslim di PBB, Trump menyinggung soal mengakhiri perang di Gaza.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh presiden atau menteri luar negeri Arab Saudi, UEA, Qatar, Turki, Mesir, Yordania, Pakistan, dan Indonesia.

Trump menggambarkan mereka sebagai “pemimpin hebat dari bagian yang sangat penting di planet kita” yang dihormati di seluruh dunia.

"AS mungkin akan mengakhiri perang Gaza sekarang juga," kata Trump, Selasa, seperti diberitakan Arab News.

"Kami ingin mengakhiri perang di Gaza. Kami akan mengakhirinya. Mungkin kami bisa mengakhirinya sekarang juga," ujarnya kepada para pemimpin dan media.

Trump mengatakan, dia akan bertemu warga Israel, termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

"Kami akan melakukan sesuatu karena ini sudah terlalu lama, dan kami ingin ini segera berakhir."

“Kami di sini untuk melihat apakah kami bisa mendapatkan kembali para sandera, mengakhiri perang, dan kembali ke kehidupan di Timur Tengah, yang merupakan kehidupan yang indah, tetapi jauh lebih indah tanpa perang, bukan?” katanya.

Baca juga: Trump Incar Nobel Perdamaian, Macron: Akhiri Perang Gaza Dulu

Pemimpin Dunia Berkumpul di Majelis Umum PBB

Para pemimpin dunia berkumpul di Majelis Umum PBB dengan latar belakang perang, perpecahan, dan perdebatan mengenai negara Palestina, Selasa.

Dalam pidato pembukaannya, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan para pemimpin dunia bahwa umat manusia telah memasuki "era disrupsi yang gegabah dan penderitaan manusia yang tak henti-hentinya."

Menyinggung konflik di Gaza, Guterres mengatakan, tidak ada yang membenarkan serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, dan tidak ada yang membenarkan hukuman kolektif terhadap penduduk Gaza.

Diberitakan Al Arabiya, Guterres mengatakan bahwa yang dibutuhkan sekarang adalah gencatan senjata permanen di Gaza dan pemulangan para sandera.

Guterres menambahkan bahwa anggaran bantuan "menimbulkan kekacauan" saat ia membuka pertemuan tahunan para pemimpin dunia organisasi tersebut, melukiskan gambaran suram tatanan dunia.

"Namun, pemotongan bantuan pembangunan menimbulkan kekacauan. Ini adalah hukuman mati bagi banyak orang."

"Masa depan yang dicuri bagi lebih banyak lagi," katanya tanpa menyebut Amerika Serikat, yang bertanggung jawab atas banyak pemotongan tersebut.

Hamas Bantah Tuduhan Trump

Presiden AS, Donald Trump, dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada Selasa, mengatakan bahwa Hamas menolak untuk membebaskan para sandera yang ditawan di Gaza atau menerima gencatan senjata.

Hamas pun langsung menolak tuduhan Donald Trump bahwa kelompok militan Palestina tersebut menghalangi upaya untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.

"Hamas tidak pernah menjadi penghalang tercapainya kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza."

"Pemerintah AS, para mediator, dan seluruh dunia tahu bahwa penjahat perang (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu adalah satu-satunya pihak yang menghalangi semua upaya mencapai kesepakatan,” ujar Hamas dalam sebuah pernyataan, Selasa, dilansir Al Arabiya.

Baca juga: Jalur Kehidupan Gaza Runtuh, PBB Peringatkan Warga Hadapi Kelaparan dan Neraka Kemanusiaan

WARGA GAZA KELAPARAN - Tangkapan layar YouTube ABS-CBN News diambil pada Rabu (6/8/2025) memperlihatkan warga Palestina di Khan Yunis sedang berdesakan untuk mendapatkan bantuan makanan pada 4 Agustus 2025.
WARGA GAZA KELAPARAN - Tangkapan layar YouTube ABS-CBN News diambil pada Rabu (6/8/2025) memperlihatkan warga Palestina di Khan Yunis sedang berdesakan untuk mendapatkan bantuan makanan pada 4 Agustus 2025. (Tangkapan layar YouTube ABS-CBN News)

Sementara itu, otoritas terkemuka dunia dalam krisis kelaparan mengatakan bulan lalu bahwa blokade dan serangan Israel yang berkelanjutan telah mendorong Kota Gaza ke dalam kelaparan.

Dikutip dari AP News, lebih dari 300.000 orang telah meninggalkan kota itu dalam beberapa pekan terakhir karena Israel telah memerintahkan penduduknya untuk pindah ke selatan, tetapi diperkirakan 700.000 orang masih bertahan, menurut badan-badan PBB dan kelompok-kelompok bantuan.

Militer Israel mengatakan pasukannya menembakkan peluru tajam untuk membubarkan warga Palestina yang melemparkan batu ke warga sipil Israel dalam "konfrontasi kekerasan" yang melukai satu orang.

Pihak militer Israel menyatakan insiden tersebut sedang ditinjau.

Baca juga: Prabowo Tegaskan Indonesia Siap Kirim 20.000 Pasukan Perdamaian di Gaza dan Lainnya

Militan pimpinan Hamas menewaskan sekitar 1.200 orang, dan menculik 251 orang dalam serangan 7 Oktober 2023.

Sebagian besar tawanan telah dibebaskan melalui gencatan senjata atau kesepakatan lainnya.

Lalu, Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan setidaknya 65.382 warga Palestina tewas dalam perang tersebut, tanpa menyebutkan jumlah warga sipil atau kombatan.

Kementerian ini merupakan bagian dari pemerintahan yang dipimpin Hamas.

PBB dan banyak pakar independen menganggap angka-angka tersebut sebagai perkiraan korban perang yang paling dapat diandalkan.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved