Konflik Palestina Vs Israel
Momen Seskab Teddy Beri Hormat Presiden Prancis di Markas PBB, Macron Ngajak Salaman
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengajak Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya bersalaman.
Prabowo mendapat urutan kelima (setelah Yordania, Turki, Brasil, dan Portugal) dari 33 negara dan organisasi internasional untuk menyampaikan pandangannya mengenai konflik Palestina-Israel.
Jumlah pembicara dalam KTT itu dibatasi hanya 33 orang. Ada prioritas yang diberikan kepada negara-negara inti yang berperan penting dalam mengawal proses implementasi solusi dua negara, termasuk Indonesia.
Negara-negara itu mendukung Deklarasi New York demi terwujudnya solusi dua negara.
Adapun sebagai anggota grup inti, Indonesia berperan penting dalam penyusunan dokumen yang telah disahkan oleh Majelis Umum PBB.
Ketika membuka pidatonya, Prabowo menyinggung tragedi kemanusiaan yang melanda Jalur Gaza selama hampir dua tahun belakangan. Dia mengecam segala bentuk tindak kekerasan terhadap warga sipil.
“Ribuan warga tak berdosa, banyak yang di antara mereka adalah wanita dan anak-anak, telah tewas. Kelaparan terlihat. Bencana kemanusiaan sedang terjadi, terlihat oleh mata kita,” kata Prabowo.
Baca juga: Usai Dukung Pengakuan Palestina di PBB, Apa yang Bisa Dilakukan Prabowo untuk Kemerdekaan Palestina?
“Maka, Indonesia sekali lagi menegaskan komitmennya terhadap solusi dua negara dalam permasalahan Palestina. Hanya solusi dua negara inilah yang akan mengarah kepada perdamaian.”
Menurut Prabowo, harus ada jaminan pendirian negara Palestina. Kata dia, segera setelah Israel mengakui Palestina, Indonesia akan mengakui Israel.
Mantan Danjen Kopassus itu mengatakan Deklarasi New York telah memberikan jalan menuju perdamaian.
Deklarasi New York adalah pernyataan pada keluar dalam konferensi di New York pada bulan Agustus 2025. Deklarasi itu bertujuan untuk mendukung solusi dua negara.
(Tribunnews/Febri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.