Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Prancis dan 5 Negara Akui Palestina di PBB, Bendera Palestina Dikibarkan di Paris

Prancis, Andorra, Belgia, Luksemburg, Malta dan Monako mengakui Negara Palestina dalam KTT PBB yang dimulai 22 September 2025.

Facebook Emmanuel Macron
PRANCIS AKUI PALESTINA - Tangkapan layar Facebook Emmanuel Macron, Selasa (23/9/2025), memperlihatkan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan pengakuan resmi negaranya terhadap Negara Palestina dalam pidato yang disampaikannya dalam pertemuan KTT Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada hari Senin (22/9/2025) malam. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan pengakuan resmi negaranya terhadap Negara Palestina dalam pidato yang disampaikannya dalam pertemuan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Senin (22/9/2025) malam.

Pidato tersebut membuka konferensi tingkat tinggi (KTT) untuk penyelesaian damai masalah Palestina dan penerapan solusi dua negara.

Selain Prancis, negara lain yang mengakui Negara Palestina di PBB yaitu Andorra, Belgia, Luksemburg, Malta dan Monako. 

Sebelumnya, Inggris, Kanada, Australia dan Portugal lebih dulu mengakui Negara Palestina dalam pengumuman terpisah pada Minggu.

Pengakuan Prancis terhadap Negara Palestina diumumkan melalui KTT yang diketuai oleh Prancis dan Arab Saudi di PBB, sebagai upaya menghidupkan kembali harapan akan solusi dua negara bagi konflik Palestina-Israel.

Macron mengatakan, tidak bisa lagi menunggu untuk mengakui negara Palestina.

"Kita memikul tanggung jawab kolektif atas kegagalan kita sejauh ini dalam membangun perdamaian yang adil di Timur Tengah," katanya pada Senin malam.

Macron menegaskan, janji mendirikan negara Arab di Palestina belum terpenuhi.

"Kita memiliki kewajiban untuk memetakan jalan menuju perdamaian di Timur Tengah dan melakukan segala yang kita bisa untuk menjaga kemungkinan tercapainya solusi dua negara," katanya.

Presiden Prancis itu mengatakan Israel terus merenggut nyawa warga sipil Palestina dalam serangan militer dengan dalih menargetkan kelompok Palestina, Hamas, yang menguasai Jalur Gaza.

"Israel melanjutkan operasinya di Gaza dengan tujuan yang dideklarasikan untuk menghancurkan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), tetapi nyawa ribuan warga Gaza terus direnggut," ujarnya. 

Baca juga: Eropa Pasang Badan Bela Palestina, Ancam Israel Jika Nekat Aneksasi Tepi Barat

Ia melanjutkan, "Tidak ada pembenaran atas apa yang terjadi di Gaza, dan perang harus diakhiri untuk menyelamatkan nyawa."

Meski mengutuk serangan Israel di Jalur Gaza, Macron menyatakan simpati terhadap Israel atas serangan Hamas dalam Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023 yang membobol pertahanan Israel di sisi selatan.

Macron menyerukan pembebasan tanpa syarat para tahanan yang tersisa, yang masih ditahan oleh Hamas sejak hari operasi tersebut.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Saudi Faisal bin Farhan Al Saud mengatakan konferensi solusi dua negara merupakan kesempatan bersejarah untuk mencapai perdamaian antara Israel dan Palestina.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan