Konflik Palestina Vs Israel
Konflik Palestina hingga Uighur, Krisis Kemanusiaan Tak Berujung di Hari Perdamaian Dunia
OIC Youth Indonesia memperingati Hari Perdamaian Internasional dengan menggelar diskusi tentang isu-isu kemanusiaan global.
Penulis:
Danang Triatmojo
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari Perdamaian Internasional jatuh tanggal 21 September setiap tahunnya.
Lewat peringatan ini, organisasi payung bagi semua organisasi pemuda Islam di Indonesia, Organization of Islamic Cooperation (OIC) Youth Indonesia, mengajak para pemuda untuk makin kritis, aktif sekaligus berkomitmen memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan universal.
OIC Youth Indonesia memperingati Hari Perdamaian Internasional dengan menggelar diskusi tentang isu-isu kemanusiaan global, mulai dari konflik antara Israel-Palestina, Pakistan-India, dinamika pascaperang di Karabakh, kondisi etnis Uighur di Tiongkok, hingga perang Rusia-Ukraina.
Presiden OIC Youth Indonesia, Astrid Nadya Rizqita mengatakan, saat ini dunia Islam dihadapkan pada masalah yang sangat kompleks.
Dari Palestina yang diblokade dan diduduki Israel, konflik status politik dan militerisasi di Kashmir, maupun tragedi kemanusiaan di Xinjiang.
“Permasalahan ini bukan hanya berdampak pada negara atau wilayah tertentu, tetapi juga pada stabilitas global dan masa depan generasi muda."
"Karena itu, solidaritas lintas bangsa adalah kunci untuk memperjuangkan keadilan dan perdamaian yang sejati,” kata Astrid dalam diskusi, di Jakarta, Minggu (21/9/2025).
Menurutnya untuk memahami dan mencari solusi soal konflik ini, penting merujuk sejarah, budaya dan perjanjian eksis pada level Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kerjasama Islam (OKI) maupun forum multilateral lain.
Namun sebagai non-state actor, pemuda juga dapat mengambil peran dengan menempuh koridor-koridor yang tepat sebagaimana amanat UUD 1945 dan UU Nomor 37/1999 tentang Hubungan Luar Negeri.
“Kita memiliki amanat dari UUD 1945 serta Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri untuk aktif berkontribusi,” katanya.
Baca juga: Eropa Pasang Badan Bela Palestina, Ancam Israel Jika Nekat Aneksasi Tepi Barat
Sementara itu, Sekjen OIC Youth Indonesia, Adlan Athori menyoroti kondisi etnis Uighur di Xinjiang yang hingga kini bahwa masih menghadapi penindasan dalam berbagai bentuk.
Menurutnya semua ini menunjukkan adanya upaya sistematis untuk melemahkan eksistensi Uighur sebagai kelompok minoritas.
Situasi ini dipandang jelas sebagai pelanggaran serius nilai kemanusiaan.
“Mulai dari pembatasan kebebasan beragama, pengawasan ketat terhadap aktivitas masyarakat, hingga tekanan terhadap identitas budaya dan bahasa mereka,” katanya.
Wakil Presiden OIC Youth Indonesia, Yanju Sahara menekankan bahwa keadilan sosial dan menghapus struktur serta budaya kekerasan jadi tujuan utama demi menciptakan perdamaian di dunia.
Konflik Palestina Vs Israel
Update Negara di Dunia Akui Kemerdekaan Palestina Bertambah, Israel Berang |
---|
Pengakuan Barat Membingungkan Israel dan Mengacaukan Perhitungan Netanyahu |
---|
Komentar Pertama AS Terkait Pengakuan Sekutunya Terhadap Negara Palestina |
---|
Prancis Diperkirakan Segera Umumkan Pengakuan Resmi Negara Palestina |
---|
Prabowo Harus Pimpin Dunia Hentikan Genosida di Palestina |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.