Konflik Palestina Vs Israel
Netanyahu: Tak Ada Palestina, Israel Siap Balas Negara yang Mengakuinya
Perdana Menteri Israel Netanyahu mengatakan tidak akan ada negara Palestina. Israel akan membalas negara yang mengakui Palestina.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Pravitri Retno W
Dalam pernyataannya, Netanyahu mengatakan Israel akan melawan negara-negara yang mengakui negara Palestina di sidang ke-80 Majelis Umum PBB.
"Israel harus berjuang, baik di PBB maupun di semua forum lainnya, melawan propaganda fitnah yang ditujukan kepada kami dan melawan seruan pembentukan negara Palestina, yang akan mengancam keberadaan kami dan menjadi imbalan yang absurd bagi terorisme," ujar Perdana Menteri dalam pernyataan yang disebarluaskan oleh kantornya.
"Di PBB, saya akan menyampaikan kebenaran. Ini adalah kebenaran Israel, tetapi juga kebenaran objektif tentang perjuangan kita yang adil melawan kekuatan jahat. Saya juga akan menyampaikan visi kita tentang perdamaian sejati, perdamaian yang datang dari kekuatan," ujarnya, dikutip dari News AZ.
Israel Perluas Permukiman di Tepi Barat, Cegah Berdirinya Negara Palestina
Israel telah lama menjalankan proyek untuk mencaplok lebih banyak wilayah Palestina dengan mendirikan permukiman di Tepi Barat.
Permukiman tersebut didirikan secara masif dan tersebar di berbagai wilayah dengan tujuan mempersulit Palestina memiliki wilayah yang utuh dan memecah wilayahnya menjadi area-area kecil.
Pada 11 September 2025, Netanyahu menandatangani rencana proyek E1 untuk memperluas permukiman Yahudi di Tepi Barat seluas 12 km⊃2;, dengan pembangunan 3.421 rumah guna menghubungkan Ma’ale Adumim dengan Yerusalem yang diduduki.
Netanyahu menegaskan kembali sikapnya dengan mengatakan "tidak akan ada negara Palestina”, seraya menyatakan tujuan Israel adalah memperkuat kendali atas seluruh Tepi Barat, menggandakan jumlah penduduk permukiman, serta menjadikan Lembah Yordan sebagai garis depan timur Israel.
Proyek ini dinilai akan mengisolasi Yerusalem dari komunitas Palestina dan memutus keterhubungan wilayah yang dibutuhkan untuk pendirian negara Palestina.
Menurutnya, dengan menyebarkan permukiman dan pemukim Israel di wilayah Palestina dapat menjadi kekuatan bagi Israel dan mencegah berdirinya negara Palestina.
Selain itu, pemukim Israel yang berada di bawah lindungan militer Israel sering melakukan penjarahan lahan dan menyita rumah warga Palestina.
Al Jazeera melaporkan, pengakuan negara Palestina merupakan langkah kecil dan simbolis.
Negara-negara tersebut juga belum menyatakan atau merinci aspek apa saja yang dianggap sebagai pengakuan terhadap Palestina.
Para analis menyatakan skeptis, pengakuan tersebut dapat memperbaiki kondisi material warga Palestina yang saat ini menderita akibat agresi Israel.
Update Serangan Israel di Jalur Gaza
Sejak Oktober 2023, serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 65.283 warga Palestina dan melukai sedikitnya 166.575 orang, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza pada Minggu.
Blokade bantuan semakin memperburuk keadaan, dengan 440 orang meninggal karena kelaparan, termasuk 147 anak-anak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.