Kerusuhan di Nepal
Pakar India Curigai Keterlibatan Amerika pada Demo Penggulingan Rezim di Nepal: Awalnya Tampak Alami
Baik di Nepal, Bangladesh, Sri Lanka dan Arab Spring, semua kasus dimulai dari keluhan rakyat yang sah: korupsi dan krisis ekonomi.
Ia menambahkan, berbagai aktor—mulai dari pembangkang politik hingga simpatisan royalis—sebelumnya telah mencoba memobilisasi protes, tetapi tidak ada yang berhasil menggerakkan publik hingga gerakan Gen Z yang dipimpin oleh pemuda dan terdesentralisasi muncul.
"Meskipun demikian, protes di Nepal memiliki beberapa kesamaan yang jelas dengan protes sebelumnya di Indonesia dan negara-negara Asia Selatan lainnya seperti Bangladesh dan Sri Lanka. Dalam semua kasus, gerakan-gerakan tersebut dipimpin oleh kaum muda, terdesentralisasi, dan dipicu oleh frustrasi yang mendalam atas korupsi, ketimpangan ekonomi, dan kurangnya akuntabilitas," tegas Lama.
Seperti protes mahasiswa di Indonesia — di mana simbol-simbol budaya pop seperti bendera One Piece digunakan sebagai ikon demonstrasi — para pengunjuk rasa Nepal juga mengadopsi citra budaya yang serupa, menandakan pergeseran generasi dalam bahasa protes dan solidaritas.
Media sosial memainkan peran sentral dalam gerakan-gerakan ini, baik sebagai alat mobilisasi maupun simbol represi negara — terutama di Nepal, di mana larangan pemerintah terhadap platform seperti Facebook menjadi pemicu terakhir dalam lingkungan yang sudah tegang, analis geopolitik tersebut menunjukkan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.