Senin, 29 September 2025

Kerusuhan di Nepal

Delegasi RI Menginap di Hotel yang Dibakar Demonstran Nepal

Hotel Hilton Nepal dibakar massa. Delegasi Indonesia sempat menginap di sana, tapi berhasil dievakuasi tanpa korban.

Tangkapan layar X/@chandangoopta
GEDUNG DIBAKAR- Demonstrasi di Nepal, sejumlah gedung dibakar termasuk gedung Parlemen Nepal. Demonstrasi di Nepal merebak dengan cepat dalam hitungan hari. Sebanyak 23 orang meninggal, dan 422 orang lebih mengalami luka-luka. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Hotel Hilton di Kathmandu, Nepal, yang sempat menjadi tempat menginap delegasi Indonesia, ikut terdampak dalam aksi demonstrasi besar yang berujung kerusuhan pada Selasa, 9 September 2025.

“Memang sebagian delegasi ada yang pernah menginap di Hotel Hilton yang kemudian menjadi sasaran amuk massa,” kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Judha Nugraha, saat ditemui di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (13/9/2025).

Meski hotel tersebut dibakar oleh demonstran, Judha memastikan bahwa seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Nepal berhasil dievakuasi dengan selamat.

“Tapi, pada saat itu kita bisa segera evakuasi ke hotel yang lain. Jadi dapat kami sampaikan tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dari kerusuhan ini,” tuturnya.

Latar Belakang Kerusuhan: Media Sosial Diblokir, Pemimpin Mundur

Kerusuhan besar di Nepal pada 5 hingga 11 September 2025 dipicu oleh keputusan pemerintah memblokir 26 platform media sosial, termasuk WhatsApp, Instagram, dan Facebook. Langkah ini memicu kemarahan publik, terutama generasi Z yang merasa dibungkam dalam menyuarakan isu korupsi dan gaya hidup mewah pejabat. 

Aksi damai berubah menjadi bentrokan brutal di Kathmandu dan kota-kota lain, menewaskan sedikitnya 22 orang dan melukai lebih dari 400 orang. Massa membakar Gedung Parlemen, rumah Perdana Menteri KP Sharma Oli, kediaman Presiden Ram Chandra Paudel, serta kantor Kementerian Kesehatan dan Hotel Hilton.

Baca juga: Prancis Bergolak, Macron Diserbu Demo Usai Lantik PM Baru Sebastien Lecornu

Di tengah kekacauan, Presiden, Perdana Menteri, dan Menteri Keuangan mengundurkan diri. Parlemen resmi dibubarkan. Setelah proses transisi darurat, Nepal kini dipimpin oleh Perdana Menteri baru pilihan Gen Z: Sushila Karki, mantan Ketua Mahkamah Agung yang dipilih melalui pemungutan suara daring di platform Discord.

Data WNI dan Evakuasi

Menurut data Kemlu, terdapat total 134 WNI di Nepal. Mereka terbagi menjadi 56 orang yang menetap dan 78 orang yang melakukan kunjungan singkat, baik sebagai wisatawan maupun peserta konferensi internasional.

Pasca kerusuhan, proses pemulangan WNI dilakukan secara bertahap melalui penerbangan komersial dari Bandara Internasional Kathmandu. Hingga 13 September, 57 WNI telah dipulangkan ke Indonesia dalam tiga gelombang: 18 orang pada 11 September, 22 orang pada 12 September, dan 17 orang pada 13 September.

Sisanya, sebanyak 21 WNI dijadwalkan kembali pada 14, 15, dan 18 September. Sementara 56 WNI yang menetap memilih tetap tinggal di Nepal karena memiliki keluarga di sana. Mereka berada dalam pengawasan dan perlindungan langsung dari KBRI Dhaka.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan