Senin, 29 September 2025

PM Nepal Sharma Oli Mundur Buntut Demo Berdarah di Ibu Kota Kathmandu, 19 Orang Tewas

PM Nepal KP Sharma Oli mundur setelah demo Gen Z mematikan, 19 orang tewas dan ratusan luka-luka di Kathmandu.

Tangkap layar CNN-News18
NEPAL RUSUH. Nepal menghadapi krisis politik serius setelah pemerintah memblokir platform media sosial utama, memicu protes keras di Kathmandu yang menewaskan 14 orang dan melukai puluhan lainnya. Puluhan ribu demonstran mengepung Parlemen, menerobos barikade polisi, yang merespons dengan gas air mata, meriam air, dan peluru karet. Akibat kekacauan ini, Perdana Menteri Nepal hari ini mengundurkan diri dari jabatannya, Selasa (9/9/2025). Tangkap layar CNN-News18 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Nepal Khadga Prasad Sharma Oli resmi mengundurkan diri pada Selasa (9/9/2025).

Pengunduran dirinya terjadi sehari setelah kerusuhan berdarah di Kathmandu menewaskan 19 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya, menurut Reuters.

Gelombang unjuk rasa ini awalnya dipicu oleh larangan pemerintah terhadap 26 aplikasi media sosial.

Aksi demonstrasi yang semula berlangsung sporadis berubah menjadi gerakan massa besar-besaran yang menyoroti isu korupsi dan ketidakmampuan pemerintah dalam menjalankan tugasnya, kendati otoritas telah menerapkan jam malam tanpa batas waktu sebagai langkah pengendalian.

"Langkah keras pemerintah Nepal terhadap internet ini mencerminkan tren global dalam membatasi kebebasan daring," kata Aditya Vashistha, asisten profesor ilmu informasi di Universitas Cornell, dikutip The Kathmandu Post.

“Kebijakan ini mencerminkan upaya mengendalikan narasi dari lapangan, yang juga terjadi di negara tetangga seperti India, Pakistan, dan Bangladesh,” tambah Kian Vesteinsson dari Freedom House.

Menurut Freedom House, kebebasan internet global menurun 14 tahun berturut-turut hingga 2024, karena pemerintah menindak perbedaan pendapat dan orang-orang menghadapi penangkapan atas pandangan politik, sosial, atau agama mereka secara daring.

Demo Gen Z Melanda Nepal

Protes ini dikenal sebagai “demonstrasi Gen Z”.

Alasannya tak lain karena aksi demo didominasi anak-anak muda yang menuntut pemerintah memberantas korupsi dan membuka peluang ekonomi.

Ribuan demonstran tetap berkumpul di depan kompleks parlemen dan titik-titik strategis di Kathmandu.

Baca juga: Picu Demo Maut hingga 19 Nyawa Melayang, Ini Alasan Nepal Melarang Medsos di Negaranya

Selama aksi berlangsung demonstran membakar ban, melempari polisi dengan batu, dan mengejar aparat bersenjata pentungan di gang-gang sempit, lapor The Himalayan Times.

Kerusuhan meluas ke kota-kota lain.

Sejumlah rumah politisi dibakar.

“Apa yang dilakukan Oli adalah langkah mundur,” kata ajudannya, Prakash Silwal, kepada Reuters.

Sebelum pengunduran diri, Oli menggelar pertemuan dengan seluruh partai politik dan menekankan perlunya dialog damai untuk menyelesaikan masalah.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan