PM Nepal Sharma Oli Mundur Buntut Demo Berdarah di Ibu Kota Kathmandu, 19 Orang Tewas
PM Nepal KP Sharma Oli mundur setelah demo Gen Z mematikan, 19 orang tewas dan ratusan luka-luka di Kathmandu.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Nepal Khadga Prasad Sharma Oli resmi mengundurkan diri pada Selasa (9/9/2025).
Pengunduran dirinya terjadi sehari setelah kerusuhan berdarah di Kathmandu menewaskan 19 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya, menurut Reuters.
Gelombang unjuk rasa ini awalnya dipicu oleh larangan pemerintah terhadap 26 aplikasi media sosial.
Aksi demonstrasi yang semula berlangsung sporadis berubah menjadi gerakan massa besar-besaran yang menyoroti isu korupsi dan ketidakmampuan pemerintah dalam menjalankan tugasnya, kendati otoritas telah menerapkan jam malam tanpa batas waktu sebagai langkah pengendalian.
"Langkah keras pemerintah Nepal terhadap internet ini mencerminkan tren global dalam membatasi kebebasan daring," kata Aditya Vashistha, asisten profesor ilmu informasi di Universitas Cornell, dikutip The Kathmandu Post.
“Kebijakan ini mencerminkan upaya mengendalikan narasi dari lapangan, yang juga terjadi di negara tetangga seperti India, Pakistan, dan Bangladesh,” tambah Kian Vesteinsson dari Freedom House.
Menurut Freedom House, kebebasan internet global menurun 14 tahun berturut-turut hingga 2024, karena pemerintah menindak perbedaan pendapat dan orang-orang menghadapi penangkapan atas pandangan politik, sosial, atau agama mereka secara daring.
Demo Gen Z Melanda Nepal
Protes ini dikenal sebagai “demonstrasi Gen Z”.
Alasannya tak lain karena aksi demo didominasi anak-anak muda yang menuntut pemerintah memberantas korupsi dan membuka peluang ekonomi.
Ribuan demonstran tetap berkumpul di depan kompleks parlemen dan titik-titik strategis di Kathmandu.
Baca juga: Picu Demo Maut hingga 19 Nyawa Melayang, Ini Alasan Nepal Melarang Medsos di Negaranya
Selama aksi berlangsung demonstran membakar ban, melempari polisi dengan batu, dan mengejar aparat bersenjata pentungan di gang-gang sempit, lapor The Himalayan Times.
Kerusuhan meluas ke kota-kota lain.
Sejumlah rumah politisi dibakar.
“Apa yang dilakukan Oli adalah langkah mundur,” kata ajudannya, Prakash Silwal, kepada Reuters.
Sebelum pengunduran diri, Oli menggelar pertemuan dengan seluruh partai politik dan menekankan perlunya dialog damai untuk menyelesaikan masalah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.