Yaman Melancarkan Serangan Kedua di Bandara Ramon Israel, Sirene Berbunyi di Dimona

Yaman Melancarkan Serangan Kedua di Bandara Ramon Israel, Sirene Berbunyi di Dimona

TRIBUNNEWS.COM- Dalam waktu kurang dari 24 jam, Angkatan Bersenjata Yaman kembali menargetkan Bandara Ramon dengan sebuah pesawat tak berawak, sementara pesawat tak berawak lainnya dilaporkan menargetkan pusat penelitian nuklir Dimona.

Angkatan Bersenjata Yaman terus melancarkan operasi yang menargetkan "Israel" , untuk mendukung warga Palestina di Gaza dan sebagai tanggapan atas pembunuhan "Israel" terhadap perdana menteri Yaman dan beberapa menteri dalam serangan udara di Sanaa.

Saluran 14 Israel mengonfirmasi pada hari Senin bahwa sebuah ledakan telah terjadi di dalam Bandara Ramon akibat serangan pesawat tak berawak Yaman, sementara para saksi melaporkan bahwa ledakan dahsyat terdengar di seluruh area tersebut. Sementara itu, media Israel mengklarifikasi bahwa sirene dinyalakan di sekitar bandara, dan mencatat bahwa otoritas Israel menutup wilayah udara di sekitar fasilitas tersebut.

Media Israel juga melaporkan bahwa sirene berbunyi di seluruh "Israel" selatan menyusul serangan pesawat tak berawak lain oleh pasukan Yaman, sementara sirene tambahan diaktifkan di wilayah Negev selatan karena kekhawatiran potensi infiltrasi pesawat tak berawak di dekat wilayah Dimona dan zona industri Rotem.

Sebuah platform media Israel melaporkan bahwa pesawat tak berawak ini ditujukan ke pusat penelitian nuklir Dimona tetapi dicegat.

Baca juga: Penembakan di Al-Quds: 7 Pemukim Israel Tewas, 21 Terluka, Penembak Nyamar Jadi Polisi

Selain itu, laporan mencatat bahwa tiga Drone (UAV) Yaman yang berbeda diluncurkan dan menyusup ke wilayah udara Israel dari arah yang berbeda.

Yaman berhasil melakukan serangan langsung terhadap bandara Ramon

Pada 7 September, Angkatan Bersenjata Yaman mengumumkan bahwa unit UAV mereka telah melancarkan operasi besar, menyerang beberapa target.

Mereka menyatakan bahwa drone mereka berdampak langsung pada Bandara Ramon di Negev, yang mengakibatkan lalu lintas udara terhenti, selain serangan lanjutan di berbagai lokasi di Umm al-Rashrash (Eilat), Askalan, Isdud, dan Yafa.

Angkatan Bersenjata Yaman memperingatkan semua perusahaan penerbangan bahwa bandara di dalam wilayah Palestina yang diduduki tidak aman dan akan terus-menerus menjadi sasaran , dan menekankan bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang mungkin timbul.

Surat kabar harian Israel, Maariv, menyatakan bahwa serangan pesawat tanpa awak yang dilancarkan dari Yaman pada tanggal 7 September, yang menghantam ruang kedatangan Bandara Ramon, dapat menimbulkan “ dampak simbolis dan visual yang serius ,” dan menekankan bahwa dampaknya tidak terletak pada kerusakan fisik melainkan pada bobot moral dan simbolis yang signifikan terhadap lalu lintas penerbangan.

Makalah tersebut mencatat bahwa media internasional mungkin keliru melaporkan serangan di bandara Israel lainnya, seperti Ben Gurion, dan bahwa serangan di Bandara Ramon dapat mendorong maskapai asing, termasuk yang baru saja melanjutkan penerbangan ke "Israel", untuk mempertimbangkan kembali pilihan mereka.

Maariv mengingat kembali peristiwa Mei lalu, ketika sebuah rudal yang diluncurkan oleh Angkatan Bersenjata Yaman berhasil menghantam Bandara Ben Gurion , setelah itu otoritas Israel bergegas meyakinkan para eksekutif senior dari maskapai penerbangan asing untuk memulai kembali penerbangan ke wilayah Palestina yang diduduki.

SUMBER: AL MAYADEEN