Konflik Palestina Vs Israel
Israel Rilis Foto Abu Obeida Bersama 3 Petinggi Militer Hamas
Militer Israel merilis foto Abu Obeida, juru bicara Brigade Al-Qassam sayap militer gerakan Hamas, bersama tiga petinggi militer lainnya di Gaza.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel merilis foto baru Abu Obeida, juru bicara Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) yang diklaim tewas dalam serangan udara Israel di lingkungan Al-Rimal di Kota Gaza pada 30 Agustus 2025.
Sehari setelah serangan tersebut, Israel mengklaim mereka telah membunuh Abu Obeida dan mengungkap nama aslinya sebagai Hudhaifa al-Kahlout.
Serangan tersebut menewaskan 11 orang termasuk anak-anak, dan melukai 20 lainnya.
Beberapa hari kemudian, militer Israel mengatakan mereka menemukan sebuah dokumen di Jalur Gaza yang memperlihatkan foto Abu Obeida bersama tiga petinggi militer Hamas.
Dalam foto itu, terlihat Hudhaifa al-Kahlout bersama komandan sayap militer Hamas, Mohammed Deif yang tewas dalam serangan Israel pada 13 Juli 2024, dan komandan Brigade Khan Yunis Rafa'a Salama yang tewas dalam serangan terpisah tahun lalu.
Ketiga petinggi militer tersebut ditandai dengan tulisan "eliminated' (dieliminasi), istilah yang digunakan Israel untuk menandai pembunuhan anggota kelompok perlawanan.
Hanya Mohammad Odeh, orang dalam foto tersebut yang tidak ditandai dengan "eliminated".
Israel menulis keterangan pada Mohammad Odeh sebagai kepala staf intelijen Brigade Al-Qassam.
Baca juga: Bunyi Peringatan Keras Al Qassam Buat Tentara Israel: Sandera dan Prajurit IDF Bakal Bertumbangan!
Israel tidak menyebutkan apakah Mohammad Odeh telah dibunuh, namun karena tidak adanya label "eliminated", ia diduga masih hidup.
Militer Israel menyatakan Hudhaifa al-Kahlout, yang biasanya bersembunyi di balik topeng, berperan sebagai wajah Hamas dan bertanggung jawab menyebarkan pandangan Hamas.
Hudhaifa al-Kahlout sebagai Abu Obeida, berupaya mempengaruhi kesadaran publik di Israel untuk menekan pemerintah mereka agar penyepakati pertukaran para tahanan, lapor Al Arabiya.
Serangan Israel di Jalur Gaza
Hingga saat ini, Israel masih melanjutkan serangannya ke Jalur Gaza sejak Oktober 2023.
Israel mengklaim telah menguasai 40 persen wilayah Kota Gaza dalam serangan yang bertujuan untuk menduduki kota tersebut.
Pada hari Rabu (3/9/2025), Israel memulai Operasi Gideon 2 yang merupakan lanjutan dari Operasi Gideon 1 untuk menduduki Kota Gaza.
Militer Israel mengklaim pendudukan kota tersebut dapat memperkuat cengkeraman mereka di wilayah yang diklaim sebagai pusat kekuatan Hamas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.