Jumat, 3 Oktober 2025

Kim Jong Un dan Putin Ketemu di Tempat Presiden Rusia Menginap di China, Teken 20 Dokumen Kerja Sama

Kim Jong Un dan Vladimir Putin bertemu di Wisma Negara Diaoyutai, Beijing, usai parade militer besar Tiongkok.

Tass
PUTIN-KIM JONG UN. Kantor berita Rusia, TASS membagikan foto Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Rabu (3/9/2025). Putin dan Kim Jong Un mengadakan pertemuan bilateral di Beijing setelah menghadiri parade militer China dalam rangka perayaan 80 tahun Perang Dunia II, Rabu (3/9/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menggelar pertemuan resmi di Beijing pada Rabu (3/9/2025).

Kantor berita TASS melaporkan, pertemuan berlangsung di Wisma Negara Diaoyutai, sebuah kompleks tamu negara di barat Beijing, yang menjadi tempat Putin menginap selama kunjungannya.

Bendera Rusia dan Korea Utara dikibarkan di lokasi sebagai tanda persahabatan kedua negara.

Sebelum pertemuan, Putin dan Kim menjadi tamu kehormatan dalam parade militer besar di Lapangan Tiananmen.

CNN menulis, parade itu diselenggarakan untuk memperingati 80 tahun kemenangan Tiongkok atas Jepang dalam Perang Dunia II.

Xi sekaligus memamerkan kekuatan militer Beijing dengan ribuan prajurit, tank, dan pesawat tempur.

Rekaman resmi yang disiarkan media Rusia memperlihatkan Putin dan Kim duduk berdampingan, berbicara dengan bantuan penerjemah dalam suasana santai.

Menurut NK News, pertemuan ini dilakukan beberapa jam setelah parade dan menjadi momen penting bagi hubungan bilateral kedua negara yang semakin erat sejak invasi Rusia ke Ukraina.

Kedekatan ini tercermin dari bantuan militer Korea Utara terhadap Moskow.

The Guardian melaporkan, Pyongyang telah mengirim ribuan tentara dan pasokan senjata untuk mendukung perang Rusia di Ukraina.

Badan intelijen Korea Selatan memperkirakan sekitar 600 tentara Korea Utara tewas di wilayah Kursk, dan pengiriman tambahan sedang dipersiapkan.

Baca juga: Trump Tak Khawatir Poros Anti-Amerika Terbentuk di Tengah Guncangan Parade Militer China

Kunjungan Kim ke Tiongkok menambah bobot diplomasi kawasan.

Kim Jong Un tiba dengan kereta lapis baja bersama putrinya, Kim Ju-ae, yang untuk pertama kalinya tampil dalam acara internasional.

Kemunculan Ju-ae, menurut Guardian, memperkuat spekulasi ia disiapkan sebagai penerus Kim Jong Un di masa depan.

Pertemuan Kim dan Putin juga terjadi setelah pembicaraan antara Presiden Rusia dan Presiden Tiongkok Xi Jinping.

Dalam pertemuan di Balai Agung Rakyat dan kediaman pribadi Xi, Putin menyebut Xi sebagai “sahabat karib” dan memuji hubungan Rusia-Tiongkok yang disebutnya berada pada “tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya”.

Kremlin menegaskan, komunikasi erat ini mencerminkan kedekatan strategis kedua negara.

Teken 20 Dokumen Kerja Sama

Menurut laporan media pemerintah Tiongkok yang dikutip Guardian, Rusia dan Tiongkok menandatangani lebih dari 20 dokumen kerja sama.

Di antaranya termasuk pembangunan pipa gas Power of Siberia 2 yang akan menyalurkan 50 miliar meter kubik gas setiap tahun dari Rusia ke Tiongkok.

Kesepakatan energi ini dianggap sebagai jalur penyelamat ekonomi Moskow di tengah sanksi Barat.

Selain Putin dan Kim, Beijing juga menjadi tuan rumah bagi sejumlah pemimpin otoriter lain, termasuk dari Iran, Myanmar, dan Zimbabwe.

Para analis menggambarkan pertemuan itu sebagai “poros pergolakan” yang berupaya menantang dominasi geopolitik Barat.

Putin bahkan bertemu dengan Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, satu-satunya pemimpin Uni Eropa yang hadir.

Fico, yang dikenal pro-Moskow, memuji sikap independen negaranya dan menunda dukungan sanksi baru Uni Eropa terhadap Rusia.

Kehadiran Kim, Putin, dan para pemimpin lain di Beijing memperlihatkan bagaimana Tiongkok semakin memposisikan dirinya sebagai pusat kekuatan alternatif di tengah dunia yang terbelah.

Baca juga: Prabowo Hadiri Hadiri Parade Militer China, Siapa Saja Pemimpin Negara yang Hadir?

Xi Jinping menegaskan dalam pidatonya di KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), semakin kacau situasi global, semakin penting bagi Tiongkok, Rusia, dan sekutu mereka untuk memperkuat solidaritas dan kerja sama.

Pertemuan Putin dan Kim di Wisma Negara Diaoyutai pun bukan hanya pertemuan bilateral biasa, melainkan bagian dari konsolidasi blok baru yang menguji keseimbangan global.

Trump Cuek dengan Potensi Blok Anti-Amerika

Presiden AS Donald Trump menanggapi kemunculan bersama Xi Jinping, Vladimir Putin, Kim Jong Un, dan Masoud Pezeshkian dalam parade militer China dengan santai.

Ia menegaskan AS memiliki militer terkuat di dunia dan tidak khawatir terhadap potensi terbentuknya blok anti-Amerika.

Parade itu memicu analisis di Washington tentang kemungkinan “poros pergolakan” yang menantang dominasi AS.

Iran dan Korea Utara disebut memasok senjata ke Rusia, sementara Tiongkok menopang ekonominya.

Melalui Truth Social, Trump menuduh Tiongkok, Rusia, dan Korea Utara berkonspirasi, sekaligus mengingatkan pengorbanan tentara Amerika dalam sejarah hubungan dengan Tiongkok.

Daftar Pemimpin Negara yang Hadir Parade Militer China

Sebanyak 26 pemimpin dunia hadir dalam parade tersebut. 

Berikut daftar lengkap pemimpin negara yang hadir di parade militer Tiongkok.

  1. Presiden Rusia Vladimir Putin
  2. Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un
  3. Presiden Tiongkok Xi Jinping
  4. Raja Kamboja Norodom Sihamoni
  5. Presiden Vietnam Luong Cuon
  6. Presiden dan Sekretaris Jenderal Partai Revolusi Rakyat Laos Thongloun Sisoulith
  7. Presiden Indonesia Prabowo Subianto
  8. Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim
  9. Presiden Mongolia Ukhnaa Khurelsukh
  10. Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif
  11. Perdana Menteri Nepal KP Sharma Oli
  12. Presiden Maladewa Mohamed Muizzu
  13. Presdiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev
  14. Presiden Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev
  15. Presiden Tajikistan Emomali Rahmon
  16. Presiden Kirgistan Sadyr Japarov
  17. Presiden Turkmenistan Serdar Berdimuhamedov
  18. Presiden  Belarusia Alexander Lukashenko
  19. Presiden  Azerbaijan Ilham Aliyev
  20. Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan
  21. Presiden Iran Masoud Pezeshkian
  22. Presiden Republik Kongo Denis Sassou Nguesso
  23. Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa
  24. Presiden Serbia Aleksandar Vučić
  25. Presiden Slovakia Robert Fico
  26. Perdana Menteri Kuba Miguel Díaz-Canel
  27. Presiden dan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Myanmar Min Aung Hlaing

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved