Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.308, Putin Siap Respons Ancaman secara Militer
Perang Rusia-Ukraina hari ke-1.308, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Rusia siap menghadapi ancaman apa pun, terutama terkait perang Ukraina.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Perang Rusia dan Ukraina memasuki hari ke-1.308 pada Selasa (23/9/2025), memperpanjang perang sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Perang Rusia–Ukraina berakar dari ketegangan panjang sejak bubarnya Uni Soviet pada 1991.
Rusia menjadi pewaris utama kekuatan Soviet, sementara Ukraina mendeklarasikan kemerdekaannya bersama negara bekas republik Soviet lainnya.
Sejak saat itu, hubungan kedua negara kerap tegang akibat persoalan perbatasan, pencarian identitas nasional, dan perbedaan arah politik.
Ketegangan semakin memuncak setelah Revolusi Maidan 2014, ketika Presiden Ukraina Viktor Yanukovych yang pro-Rusia digulingkan.
Pemerintahan baru Ukraina kemudian memilih mendekat ke Barat, langkah yang memicu kemarahan Rusia.
Tak lama kemudian, Rusia menganeksasi Semenanjung Krimea dan mendukung kelompok separatis di Donetsk dan Luhansk, yang memicu konflik bersenjata di wilayah Donbas.
Puncaknya terjadi pada Februari 2022, saat Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina.
Putin menyebut invasi itu bertujuan memerangi pengaruh “neo-Nazi” di pemerintahan Kyiv dan melindungi warga keturunan Rusia di Donbas.
Selain itu, penolakan Rusia terhadap rencana Ukraina bergabung dengan NATO menjadi faktor utama, karena dianggap sebagai ancaman langsung bagi keamanan dan pengaruh Moskow di kawasan perbatasan.
Di tengah perang yang masih berlangsung, pasukan Ukraina terus maju di arah Dobropil dan berhasil merebut kembali wilayah baru menurut laporan pada hari Senin (22/9/2025) malam.
Baca juga: NATO Gelar Rapat Darurat Bahas Jet Tempur Rusia yang Usik 3 Negara Eropa, Sinya Perang Dunia III?
Dalam sehari terakhir, mereka menguasai 1,3 km⊃2; di distrik Pokrovsky, Donetsk, serta membersihkan 2,1 km⊃2; dari pasukan Rusia.
Unit penyerang bergerak sejauh 200 meter hingga 2,5 km di beberapa titik.
Menurut Panglima Tertinggi Oleksandr Syrsky, pertempuran ini menewaskan 43 tentara Rusia dan menyebabkan total kerugian 65 orang.
Ukraina juga menghancurkan 11 unit peralatan militer (4 artileri, 6 UAV, 1 sepeda motor).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.