Kim Jong Un dan Putin Ketemu di Tempat Presiden Rusia Menginap di China, Teken 20 Dokumen Kerja Sama
Kim Jong Un dan Vladimir Putin bertemu di Wisma Negara Diaoyutai, Beijing, usai parade militer besar Tiongkok.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
Dalam pertemuan di Balai Agung Rakyat dan kediaman pribadi Xi, Putin menyebut Xi sebagai “sahabat karib” dan memuji hubungan Rusia-Tiongkok yang disebutnya berada pada “tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya”.
Kremlin menegaskan, komunikasi erat ini mencerminkan kedekatan strategis kedua negara.
Teken 20 Dokumen Kerja Sama
Menurut laporan media pemerintah Tiongkok yang dikutip Guardian, Rusia dan Tiongkok menandatangani lebih dari 20 dokumen kerja sama.
Di antaranya termasuk pembangunan pipa gas Power of Siberia 2 yang akan menyalurkan 50 miliar meter kubik gas setiap tahun dari Rusia ke Tiongkok.
Kesepakatan energi ini dianggap sebagai jalur penyelamat ekonomi Moskow di tengah sanksi Barat.
Selain Putin dan Kim, Beijing juga menjadi tuan rumah bagi sejumlah pemimpin otoriter lain, termasuk dari Iran, Myanmar, dan Zimbabwe.
Para analis menggambarkan pertemuan itu sebagai “poros pergolakan” yang berupaya menantang dominasi geopolitik Barat.
Putin bahkan bertemu dengan Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, satu-satunya pemimpin Uni Eropa yang hadir.
Fico, yang dikenal pro-Moskow, memuji sikap independen negaranya dan menunda dukungan sanksi baru Uni Eropa terhadap Rusia.
Kehadiran Kim, Putin, dan para pemimpin lain di Beijing memperlihatkan bagaimana Tiongkok semakin memposisikan dirinya sebagai pusat kekuatan alternatif di tengah dunia yang terbelah.
Baca juga: Prabowo Hadiri Hadiri Parade Militer China, Siapa Saja Pemimpin Negara yang Hadir?
Xi Jinping menegaskan dalam pidatonya di KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO), semakin kacau situasi global, semakin penting bagi Tiongkok, Rusia, dan sekutu mereka untuk memperkuat solidaritas dan kerja sama.
Pertemuan Putin dan Kim di Wisma Negara Diaoyutai pun bukan hanya pertemuan bilateral biasa, melainkan bagian dari konsolidasi blok baru yang menguji keseimbangan global.
Trump Cuek dengan Potensi Blok Anti-Amerika
Presiden AS Donald Trump menanggapi kemunculan bersama Xi Jinping, Vladimir Putin, Kim Jong Un, dan Masoud Pezeshkian dalam parade militer China dengan santai.
Ia menegaskan AS memiliki militer terkuat di dunia dan tidak khawatir terhadap potensi terbentuknya blok anti-Amerika.
Parade itu memicu analisis di Washington tentang kemungkinan “poros pergolakan” yang menantang dominasi AS.
Sumber: TribunSolo.com
Ancaman Nyata UEFA Banned Sepak Bola Israel: Timnas hingga Klub Terasingkan seperti Rusia |
![]() |
---|
Pesan Telegram 'Waspadalah Moskow' Ancam Warga Rusia, Bandara Lumpuh |
![]() |
---|
TikTok Jadi Alat Tawar, China Pertimbangkan Lepas Kepemilikan di AS demi Konsesi Dagang dari Trump |
![]() |
---|
Kembalinya Chen/Jia di Korea Open 2025, Ajang Pembuktian Peraih Emas Olimpiade Paris |
![]() |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.308, Putin Siap Respons Ancaman secara Militer |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.