Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Korea

Presiden Korea Selatan Rayu Trump, Minta AS Jadi 'Juru Damai' Antara Korsel dengan Korut

Presiden Korsel meminta Presiden AS Donald Trump jadi “juru damai” untuk mendekatkan kembali komunikasi antara Seoul dengan Pyongyang yang memanas

Tangkapan Layar Kanal Youtube Associated Press
TRUMP KOREA SELATAN - Donald Trump (kanan) saat menyambut kedatangan presiden baru Korea Selatan, Lee Jae Myung, (kiri) di Gedung Putih, Senin (25/8/2025). Dalam kesempatan itu, Presiden Korsel meminta Presiden AS Donald Trump jadi “juru damai” untuk mendekatkan kembali komunikasi antara Seoul dengan Pyongyang yang memanas 

Uji coba nuklir pertama pada 2006 membuat dunia, termasuk Korea Selatan, waspada. 

Meskipun beberapa KTT kembali digelar pada era Presiden Moon Jae-in dan Kim Jong Un antara 2018–2019, hasil konkret dari pertemuan tersebut minim.

Hubungan Memburuk Kembali

Seiring berjalannya waktu, hubungan kedua negara kembali memburuk. 

Korea Utara melanjutkan program nuklir dan misil balistiknya. 

Sementara itu, di Korea Selatan terjadi pergantian pemerintahan yang kadang memperlunak, kadang memperkeras pendekatan terhadap Pyongyang.

Pada tahun 2025, ketegangan tetap tinggi.

Presiden Korea Selatan yang baru, Lee Jae-myung, mencoba membuka jalur diplomasi tanpa prasyarat. 

Namun, Korea Utara melalui Kim Yo Jong, adik Kim Jong Un, menolak segala bentuk dialog. 

Sikap ini mencerminkan ketidakpercayaan mendalam dan ketegangan struktural yang masih mengakar.

(Tribunnews.com/Namira/Farrah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved