Konflik Korea
Korsel Buka Jalur Tur ke Korea Utara, Strategi Baru Redakan Ketegangan Semenanjung
Korea Selatan berencana buka tur pariwisata lintas batas ke Korea Utara dengan tujuan meredakan ketegangan dan meningkatkan hubungan antar-Korea.
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Korea Selatan tengah mempertimbangkan kebijakan baru yang berpotensi membuka akses turisme individu ke Korea Utara.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis Senin (22/7/2025), Koo Byung-sam, juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyebut mereka sedang merumuskan kebijakan baru terhadap Korea Utara.
“Pemerintah sedang merumuskan dan menjalankan kebijakan Korea Utara dengan tujuan meredakan ketegangan dan meningkatkan hubungan antar-Korea dengan berbagai langkah yang sedang dipertimbangkan dalam prosesnya,” kata juru bicara kementerian, dikutip dari Al Jazeera.
Kebijakan tersebut muncul di tengah gelombang pendekatan damai yang dipelopori oleh Presiden baru Korea Selatan, Lee Jae-myung, yang berjanji untuk membuka lembaran baru dalam hubungan dengan Pyongyang.
Sejak menjabat, Lee bahkan menghentikan siaran pengeras suara anti-Korea Utara di sepanjang zona demiliterisasi (DMZ), serta melarang kampanye penyebaran selebaran propaganda anti-Pyongyang oleh para aktivis.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi diplomasi terbaru untuk meredakan ketegangan di Semenanjung Korea.
Sekaligus membuka celah bagi pemerintah untuk menggunakan sektor pariwisata sebagai "kartu diplomasi" guna memulihkan hubungan antar-Korea yang tegang dalam beberapa tahun terakhir.
Bukan Hal Baru
Kebijakan pariwisata lintas batas bukanlah hal baru. Korea Selatan sebelumnya pernah mengoperasikan program tur ke Gunung Kumgang di wilayah Korea Utara.
Namun dihentikan sejak 2008 setelah insiden penembakan terhadap seorang wisatawan Korea Selatan oleh tentara Korea Utara.
Baca juga: Korut-Korsel Memanas, Wamenlu Kim Hong Minta Kim Jong Un Segera Tarik Pasukannya dari Rusia
Kini, dengan dinamika kepemimpinan baru dan pendekatan yang lebih diplomatis, muncul peluang untuk menghidupkan kembali format tur serupa.
Namun kali ini usulan yang ditawarkan dibarengi pengawasan lebih ketat dan kerjasama yang saling menguntungkan.
Menurut laporan harian Dong-A Ilbo, wacana ini telah dibahas dalam rapat Dewan Keamanan Nasional pada 10 Juli lalu, dan kini tengah dalam tahap peninjauan resmi.
Pemerintahan Lee melihat pariwisata sebagai saluran pendapatan yang sah bagi Korea Utara, yang selama ini tidak tersentuh oleh sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait program nuklir dan rudalnya.
Meskipun terbatas, pariwisata adalah sumber pendapatan sah Korea Utara yang tidak terkena sanksi.
Membuka akses tur berarti juga memberi jalur bantuan ekonomi tanpa mengganggu sanksi yang sudah berlaku.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.