Konflik Korea
Pilpres Korsel Memanas: Para Dukun Bahkan Bersaing Ramal Soal Calon Presiden
Pilpres Korsel di gelar Rabu (3/6), berbagai praktek shamanisme dilaporkan turut campur tangan, berlomba memprediksi siapa yang akan jadi Presiden
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM – Korea Selatan (Korsel) resmi menggelar pemungutan suara pemilihan Presiden (Pilpres) usai dilanda gejolak politik yang dipicu oleh upaya darurat militer yang sempat mencoreng reputasi demokrasi negeri itu, Selasa (3/6/2025).
Pilpres Korsel sendiri digelar selama dua hari, sementara 14.295 TPS yang tersebar di berbagai wilayah Korsel akan dibuka pukul 06.00 pagi dan ditutup pukul 20.00 waktu setempat.
Setidaknya lebih dari sepertiga dari 44,39 juta pemilih telah menggunakan hak suara dalam pilpres kali ini.
Pemilu luar biasa ini menjadi momen penting dalam sejarah politik Korea Selatan.
Ini karena digelar di tengah krisis kepercayaan publik terhadap kepemimpinan nasional, pasca insiden pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol akibat penetapan darurat militer yang mengejutkan dunia.
Adapun capres yang maju Pilpres Korsel antara lain Lee Jae Myung dari Partai Demokratik Korea, Kim Moon Soo dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP).
Kemudian ada Kwon Young Guk dari Partai Buruh Demokrat, Lee Jun Seok dari Partai Reformasi Baru, dan Song Jin Ho dari independen.
Dukun Korsel Berlomba Ramal Calon Presiden
Setelah pemungutan diakhiri, nantinya pemerintah Korsel akan langsung melakukan proses penghitungan suara sekitar tengah malam dan diperkirakan selesai pada Rabu (4/6/2025) pagi besok.
Selama masa pilpres berlangsung, berbagai praktek shamanisme dilaporkan turut campur tangan.
Praktek perdukunan atau "muism" telah menjadi bagian dari budaya Korea selama ribuan tahun.
Baca juga: Pilpres Korsel Digelar Besok, Ini Kandidat Terkuat yang Bakal Jadi Presiden pasca Pemakzulan
Warga, termasuk politisi, masih percaya bahwa dukun (shaman) bisa memberikan petunjuk, keberuntungan, atau menghindarkan dari nasib buruk.
Organisasi perdukunan terbesar di Korsel mencatat ada sekitar 300.000 orang yang mempraktikkan perdukunan di negara tersebut.
Moment Pilpres ini kemudian dimanfaatkan para dukun dan ahli praktik agama untuk berlomba memprediksi hingga "mempersiapkan" siapa yang akan menjadi presiden selanjutnya.
Termasuk Yang Su Bong, salah satu dukun Korsel atau mudang dukun perempuan -- tradisional Korea yang meyakini bahwa capres terdepan dari Partai Demokrat Korsel, Lee Jae Myung, akan muncul sebagai pemenang pilpres.
Prediksi itu dilontarkan Bukan tanpa alasan, pasalnya semua jajak pendapat utama yang menempatkan Lee di peringkat pertama dan jauh mengungguli keempat capres lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.