Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.279: Zelensky Dambakan Pertemuan dengan Putin
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan pertemuan dengan Vladimir Putin tetap menjadi cara paling efektif untuk maju
TRIBUNNEWS.COM - Perang Rusia–Ukraina telah berlangsung selama 1.279 hari per Senin (25/8/2025) hari ini.
Ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina terus memburuk, dengan negosiasi damai yang belum menunjukkan kemajuan.
Ketegangan antara Ukraina dan Rusia kembali meningkat saat peringatan Hari Kemerdekaan Ukraina, Minggu (24/8/2025).
Moskow menuduh Kyiv melancarkan puluhan serangan drone ke wilayah Rusia, termasuk serangan yang memicu kebakaran di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kursk.
Tuduhan ini muncul di tengah sorotan internasional terhadap strategi militer Ukraina dan dukungan senjata dari Barat.
Menanggapi laporan eksklusif Wall Street Journal, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengonfirmasi penggunaan rudal ATACMS buatan Amerika Serikat telah dibatasi oleh Pentagon selama berbulan-bulan.
Laporan tersebut menyebut Washington memblokir pemanfaatan rudal jarak jauh itu untuk menyerang target di dalam wilayah Rusia, meski Ukraina telah lama meminta akses penuh sebagai bagian dari strategi pertahanan.
Di sisi diplomatik, Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance menyatakan Presiden Rusia Vladimir Putin telah membuat sejumlah konsesi signifikan menuju penyelesaian negosiasi.
Meski belum ada rincian resmi, pernyataan Vance menandai adanya pergeseran dalam pendekatan diplomatik Washington terhadap konflik yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.
Presiden Zelensky, dalam pernyataan terpisah, menegaskan pertemuan langsung dengan Vladimir Putin tetap menjadi cara paling efektif untuk mencapai kemajuan dalam proses perdamaian.
Ia menekankan pentingnya dialog terbuka, meski tantangan politik dan militer terus membayangi.
Baca juga: Kim Jong Un Gelar Upacara Penghargaan untuk Prajurit Korut yang Bantu Rusia Berperang di Ukraina
Situasi ini mencerminkan kompleksitas medan diplomasi dan militer yang dihadapi Ukraina, di tengah tekanan geopolitik dan harapan rakyat akan berakhirnya perang
Pertikaian kedua negara bukanlah konflik yang muncul secara tiba-tiba, melainkan hasil dari ketegangan historis yang terus membara sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991.
Saat Ukraina mendeklarasikan kemerdekaannya, hubungan antara Moskow dan Kyiv mulai dipenuhi kecurigaan dan perebutan pengaruh.
Ketegangan meningkat tajam pada 2014, ketika Revolusi Euromaidan menggulingkan pemerintahan pro-Rusia di Ukraina.
Sumber: TribunSolo.com
Konflik Rusia Vs Ukraina
Rumania Naik Pitam, Panggil Dubes Rusia usai Insiden Drone Tembus ke Wilayah Udara |
---|
Ukraina Klaim Hancurkan Sistem Pertahanan Udara Rusia Buk-M3 Senilai Rp655 Miliar |
---|
Ukraina Hantam Kilang Minyak Rusia, Moskow Balas Uji Rudal Hipersonik & Serangan Darat Besar-Besaran |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.300: Ledakan Kereta Dekat Kyiv, Rel Rusak, Tak Ada Korban Jiwa |
---|
Unggul Senjata dan Personel, Rusia Rebut Lagi Wilayah Ukraina di Dnipropetrovsk |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.