Konflik Rusia Vs Ukraina
Kim Jong Un Gelar Upacara Penghargaan untuk Prajurit Korut yang Bantu Rusia Berperang di Ukraina
Kim Jong Un memberikan penghargaan kepada tentara Korea Utara yang pulang dari Rusia usai bertempur di perang Ukraina.
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menggelar upacara penghargaan bagi pasukan negaranya yang bertempur membantu Rusia dalam perang melawan Ukraina.
Upacara ini berlangsung di tengah harapan akan adanya pertemuan puncak antara Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk membahas kesepakatan damai.
Kim Jong Un memimpin Korea Utara sejak 2011, menggantikan ayahnya, Kim Jong Il.
Korea Utara, atau secara resmi Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK), adalah negara yang terletak di bagian utara Semenanjung Korea.
Negara ini dikenal karena sistem pemerintahannya yang sangat tertutup. Meski demikian, Korea Utara memiliki hubungan yang sangat erat dengan Rusia.
Media pemerintah Korea Utara, KCNA, pada Jumat (22/8/2025) melaporkan Kim memuji para prajurit sebagai "pahlawan dan patriot hebat" dalam pidatonya.
Kim mengatakan aktivitas pasukan operasional luar negeri membuktikan kekuatan "tentara heroik" Korea Utara dan menyinggung "pembebasan Kursk" sebagai bukti semangat juang para prajurit.
Dalam upacara tersebut, Kim menganugerahkan gelar "Pahlawan DPRK" kepada komandan dan anggota militer atas apa yang disebut sebagai prestasi terhormat mereka di medan perang.
Ia juga meletakkan bunga dan medali di samping potret prajurit yang gugur, serta mengheningkan cipta untuk mengenang mereka.
KCNA melaporkan, acara itu juga diisi dengan konser untuk pasukan yang kembali dari Rusia dan jamuan makan malam bersama keluarga para prajurit yang gugur.
Menurut Reuters, upacara ini merupakan penghormatan publik terbaru yang diberikan Pyongyang kepada tentaranya yang dikerahkan ke Rusia.
Baca juga: Dekat China, Korea Utara Bangun Pangkalan Rahasia Rudal yang Mampu Hantam Amerika
Sehari sebelumnya, KCNA menyebut Kim bertemu dengan para perwira unit luar negeri dan memberi penghormatan kepada prajurit yang tewas di Ukraina.
Anggota parlemen Korea Selatan pada April lalu, mengutip badan intelijen, menyebut sekitar 600 tentara Korea Utara tewas di medan perang dari total pengerahan sekitar 15.000 pasukan ke Rusia.
Kementerian Unifikasi Seoul menilai langkah Kim tersebut bertujuan membenarkan pengerahan pasukan dan meningkatkan moral militer Korea Utara.
Yonhap melaporkan, Korea Utara sejak Oktober tahun lalu telah mengirim ribuan tentara serta pasokan senjata konvensional untuk mendukung operasi Rusia.
Sumber: TribunSolo.com
Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Kuras Keuangan Ukraina, Presiden Zelensky Butuh 120 Miliar Dolar untuk Lawan Rusia di 2026 |
---|
Rumania Naik Pitam, Panggil Dubes Rusia usai Insiden Drone Tembus ke Wilayah Udara |
---|
Ukraina Klaim Hancurkan Sistem Pertahanan Udara Rusia Buk-M3 Senilai Rp655 Miliar |
---|
Ukraina Hantam Kilang Minyak Rusia, Moskow Balas Uji Rudal Hipersonik & Serangan Darat Besar-Besaran |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.300: Ledakan Kereta Dekat Kyiv, Rel Rusak, Tak Ada Korban Jiwa |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.