Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Langit Ukraina Memerah, Rusia Lancarkan Serangan Rudal & Drone Targetkan Infrastruktur Energi

Rusia melancarkan serangan rudal dan pesawat tak berawak ke sebuah kota di Ukraina semalam, yang menargetkan infrastruktur energi

Editor: Muhammad Barir
Tangkapan layar Instagram/fox news
SERANGAN RUSIA- Rusia melancarkan serangan rudal dan pesawat tak berawak ke sebuah kota di Ukraina semalam, yang menargetkan infrastruktur energi dan transportasi — hanya beberapa jam setelah Trump menjamu Zelensky dan para pemimpin Eropa lainnya di Gedung Putih untuk pertemuan bersejarah. 

Trump menambahkan bahwa ia menyukai "konsep gencatan senjata karena satu alasan, karena Anda akan segera menghentikan pembunuhan orang."

Zelenskyy menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Trump atas penyelenggaraan pertemuan tersebut, dan setelahnya menulis di Telegram, berterima kasih kepada Gedung Putih atas "sinyal penting dari AS mengenai kesiapan untuk mendukung dan menjadi bagian dari" jaminan keamanan pascaperang.

"Para pemimpin secara pribadi datang untuk mendukung Ukraina dan membahas segala hal yang akan membawa kita lebih dekat kepada perdamaian sejati, arsitektur keamanan yang andal yang akan melindungi Ukraina dan seluruh Eropa," tulis Zelenskyy.

Namun, komentar pasca-pertemuan dari para pemimpin Eropa mengisyaratkan adanya hambatan yang belum terselesaikan terhadap perdamaian.

"Anda memiliki presiden Amerika, presiden Eropa, dan presiden Ukraina yang semuanya menginginkan perdamaian," kata Presiden Prancis Emmanuel Macron.

"Sementara saya, saya sangat meragukan realitas keinginan Presiden Rusia untuk berdamai, karena selama ia yakin bisa menang melalui perang, ia akan melakukannya," tambah Macron. "Tujuan utamanya adalah merebut wilayah seluas mungkin, melemahkan Ukraina, dan menciptakan Ukraina yang tidak dapat berdiri sendiri atau berada di dalam wilayah Rusia."

Kanselir Jerman Friedrich Merz mengatakan bahwa isu pelik konsesi teritorial Ukraina tidak dibahas. "Tuntutan Rusia agar Kyiv menyerahkan wilayah Donbas yang bebas, jika dicermati, setara dengan AS yang harus menyerahkan Florida," ujarnya.

"Negara berdaulat tidak bisa begitu saja memutuskan hal seperti itu. Itu adalah keputusan yang harus diambil Ukraina sendiri dalam proses negosiasi," tambah Merz.

 

 

 

 

 

SUMBER: REUTERS, FOX NEWS , ABC NEWS

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved