Irak Gali 4.000 Jasad dari Kuburan Massal di Mosul, Lokasi Pembantaian Brutal ISIS
Pemerintah Irak mulai menggali kuburan massal di selatan Mosul, lokasi pembantaian brutal ISIS yang diduga menewaskan lebih dari 4.000 orang.
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Irak mulai menggali sebuah kuburan massal di kawasan al-Khasfa, selatan Mosul, yang diyakini sebagai lokasi pembantaian ribuan warga sipil oleh kelompok ISIS selama pendudukan brutal mereka sejak 2014.
Al-Khasfa adalah sebuah lubang atau jurang alami yang terletak di selatan Mosul.
Sementara itu, Mosul adalah kota besar di Irak utara. Kota ini merupakan ibu kota Provinsi Nineveh dan terletak di tepi Sungai Tigris, sekitar 400 kilometer di utara Baghdad.
Kelompok ISIS adalah sebuah organisasi teroris yang menguasai wilayah luas di Irak dan Suriah.
ISIS menerapkan interpretasi keras terhadap hukum Syariah, melakukan kekejaman massal, eksekusi, dan perbudakan.
Mereka menghancurkan situs-situs bersejarah, menganiaya minoritas, dan menyiksa siapa pun yang menentang kekuasaan mereka.
Lubang pembuangan sedalam 150 meter dan lebar 110 meter itu diperkirakan menyimpan lebih dari 4.000 jasad, termasuk personel militer, polisi Irak, dan warga sipil dari etnis minoritas Yazidi dan Syiah.
Penggalian dimulai pada 9 Agustus atas permintaan Gubernur Nineveh, Abdulqadir al-Dakhil.
Nineveh merupakan provinsi yang sangat terdampak oleh pendudukan ISIS.
Peran Al-Dakhil sangat krusial dalam upaya rekonstruksi dan pembangunan kembali, termasuk di ibu kota provinsi, Mosul.
Operasi ini dipimpin oleh Yayasan Martir Irak, bekerja sama dengan lembaga peradilan, penyelidik forensik, dan direktorat kuburan massal, seperti dilaporkan oleh Kantor Berita Irak dan dikutip oleh Al Jazeera (17/8/2025).
Yayasan Martir Irak adalah sebuah lembaga pemerintah Irak yang didirikan untuk memberikan dukungan, kompensasi, dan bantuan kepada keluarga para korban perang, terorisme, dan rezim sebelumnya.
Baca juga: Malaysia Ciduk Ratusan Warga Bangladesh Terkait ISIS, Tiap Anggota Iuran Teror Rp 2 Juta per Tahun
Yayasan ini bertujuan untuk merawat keluarga para martir, termasuk mereka yang gugur dalam perjuangan melawan ISIS.
Ahmad Qusay al-Asady, kepala Departemen Penggalian Kuburan Massal Yayasan Martir, mengatakan kepada The Associated Press, tahap awal fokus pada pengumpulan sisa-sisa jasad yang tampak di permukaan dan bukti lainnya.
Penggalian penuh baru bisa dilakukan setelah tim internasional dikerahkan untuk membantu mengatasi bahaya di lokasi, termasuk air belerang dan persenjataan yang belum meledak.
Unsur-unsur ini menyebabkan al-Khasfa disebut sebagai “situs yang sangat rumit”, karena juga dapat merusak sisa DNA korban dan menyulitkan proses identifikasi.
“Setelah 15 hari tahap awal, kami akan mulai membangun basis data dan mengambil sampel DNA dari keluarga korban,” jelas al-Asady.
Puluhan kuburan massal yang diyakini sebagai jejak kekejaman ISIS telah ditemukan di Irak dan Suriah.
Namun, al-Khasfa disebut-sebut sebagai yang terbesar.
Rabah Nouri Attiyah, pengacara yang menangani lebih dari 70 kasus orang hilang di Nineveh, mengatakan kepada AP bahwa lokasi ini “mungkin adalah kuburan massal terbesar dalam sejarah Irak modern”.
Meski belum bisa dikonfirmasi resmi, Attiyah memperkirakan 70 persen korban adalah tentara dan polisi Irak, sementara sisanya adalah warga Yazidi dan Syiah yang menjadi sasaran genosida ISIS.
Yazidi adalah sebuah kelompok etnoreligius yang sebagian besar berbahasa Kurdi, dengan keyakinan kuno yang disebut Yazidisme.
Agama Yazidi adalah sinkretisme dari berbagai tradisi dan kepercayaan, yang mencakup unsur-unsur dari Zoroastrianisme, Mithraisme, dan agama-agama Mesopotamia kuno.
Yazidi percaya pada satu Tuhan, yang menciptakan tujuh malaikat suci, dengan yang paling utama adalah Malaikat Merak (Malak Tawus).
Mayoritas komunitas Yazidi tinggal di wilayah Sinjar dan Dataran Nineveh di Irak.
Mereka telah mengalami penganiayaan parah, terutama oleh kelompok ISIS.
Baca juga: Remaja 18 Tahun di Gowa Sulsel Ditangkap Densus 88, Benarkah Sebar Propaganda ISIS?
Syiah adalah salah satu dari dua cabang utama agama Islam, bersama dengan Sunni.
Perbedaan utama antara keduanya terletak pada masalah suksesi kepemimpinan setelah wafatnya Nabi Muhammad.
Penganut Syiah (singkatan dari Syi'ah Ali, yang berarti "pengikut Ali") meyakini bahwa kepemimpinan umat harus jatuh kepada Ali bin Abi Thalib, sepupu dan menantu Nabi, serta keturunannya.
Warga Syiah merupakan mayoritas di negara-negara seperti Iran, Irak, Bahrain, dan Azerbaijan, serta menjadi minoritas signifikan di banyak negara lain.
Kesaksian para saksi mata menyebut para militan ISIS membawa tahanan ke al-Khasfa dengan bus, lalu mengeksekusi mereka di tepi lubang.
“Banyak dari mereka dipenggal,” ujar al-Asady.
Attiyah sendiri kehilangan paman dan sepupunya yang merupakan anggota kepolisian dan menjadi korban ISIS.
Ia berharap proses ini bisa membantu keluarga menemukan dan memakamkan kerabat mereka secara layak.
Kelompok ISIS, yang pada puncaknya menguasai wilayah seluas setengah dari Inggris Raya di Irak dan Suriah, dikenal luas karena kebrutalannya.
Ribuan warga Yazidi menjadi korban pembunuhan, perbudakan, dan pemerkosaan massal.
ISIS dikalahkan di Irak pada Juli 2017, ketika Mosul direbut kembali oleh pasukan Irak.
Tiga bulan kemudian, kota Raqqa di Suriah – ibu kota de facto kelompok itu – juga jatuh.
Perang melawan ISIS secara resmi berakhir pada Maret 2019 ketika Pasukan Demokratik Suriah yang didukung AS merebut Baghouz, markas terakhir mereka di Suriah timur.
Baca juga: Remaja Terduga Teroris Afiliasi ISIS Ditangkap di Gowa, Aktif Sebar Propaganda Lewat WhatsApp
Meski perang telah usai, luka mendalam akibat kekejaman ISIS masih membekas di Irak.
Penggalian al-Khasfa menjadi langkah penting dalam proses penyembuhan dan penegakan keadilan bagi ribuan korban yang selama ini terkubur dalam senyap.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Sumber: TribunSolo.com
Mantan Panglima IRGC Peringatkan Arab Saudi, Irak, dan Turki soal Agresi Israel, Serukan Koalisi |
![]() |
---|
Pengakuan Striker Irak soal Pelanggaran Horor ke Pemain Thailand, Buat Janji saat Lawan Indonesia |
![]() |
---|
Striker Irak Banjir Kecaman Buntut Pelanggaran Brutal saat Lawan Thailand, Pintu Maaf Belum Dibuka |
![]() |
---|
Lebanon Gambaran Nyata Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4: Kasar dan Banyak Drama |
![]() |
---|
Perbandingan Hasil Timnas Indonesia, Irak, dan Arab Saudi: Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia Ketat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.