Kamis, 2 Oktober 2025

Irak Gali 4.000 Jasad dari Kuburan Massal di Mosul, Lokasi Pembantaian Brutal ISIS

Pemerintah Irak mulai menggali kuburan massal di selatan Mosul, lokasi pembantaian brutal ISIS yang diduga menewaskan lebih dari 4.000 orang.

Kurdistan 24 English X/@K24English/Gubernur Nineveh Abdulqadir al-Dakhil
KUBURAN MASSAL. Gambar dari Kurdistan 24 English, X/@K24English, Senin (18/8/2025). Kuburan massal terbesar di Nineveh telah ditemukan di parit Khasfa yang terkenal. Pihak berwenang yakin kuburan tersebut mungkin berisi jasad ratusan korban ISIS. Foto dibagikan oleh Gubernur Nineveh Abdulqadir al-Dakhil. 

Unsur-unsur ini menyebabkan al-Khasfa disebut sebagai “situs yang sangat rumit”, karena juga dapat merusak sisa DNA korban dan menyulitkan proses identifikasi.

“Setelah 15 hari tahap awal, kami akan mulai membangun basis data dan mengambil sampel DNA dari keluarga korban,” jelas al-Asady.

Puluhan kuburan massal yang diyakini sebagai jejak kekejaman ISIS telah ditemukan di Irak dan Suriah.

Namun, al-Khasfa disebut-sebut sebagai yang terbesar.

Rabah Nouri Attiyah, pengacara yang menangani lebih dari 70 kasus orang hilang di Nineveh, mengatakan kepada AP bahwa lokasi ini “mungkin adalah kuburan massal terbesar dalam sejarah Irak modern”.

Meski belum bisa dikonfirmasi resmi, Attiyah memperkirakan 70 persen korban adalah tentara dan polisi Irak, sementara sisanya adalah warga Yazidi dan Syiah yang menjadi sasaran genosida ISIS.

Yazidi adalah sebuah kelompok etnoreligius yang sebagian besar berbahasa Kurdi, dengan keyakinan kuno yang disebut Yazidisme.

Agama Yazidi adalah sinkretisme dari berbagai tradisi dan kepercayaan, yang mencakup unsur-unsur dari Zoroastrianisme, Mithraisme, dan agama-agama Mesopotamia kuno.

Yazidi  percaya pada satu Tuhan, yang menciptakan tujuh malaikat suci, dengan yang paling utama adalah Malaikat Merak (Malak Tawus).

Mayoritas komunitas Yazidi tinggal di wilayah Sinjar dan Dataran Nineveh di Irak.

Mereka telah mengalami penganiayaan parah, terutama oleh kelompok ISIS.

Baca juga: Remaja 18 Tahun di Gowa Sulsel Ditangkap Densus 88, Benarkah Sebar Propaganda ISIS?

Syiah adalah salah satu dari dua cabang utama agama Islam, bersama dengan Sunni.

Perbedaan utama antara keduanya terletak pada masalah suksesi kepemimpinan setelah wafatnya Nabi Muhammad.

Penganut Syiah (singkatan dari Syi'ah Ali, yang berarti "pengikut Ali") meyakini bahwa kepemimpinan umat harus jatuh kepada Ali bin Abi Thalib, sepupu dan menantu Nabi, serta keturunannya.

Warga Syiah merupakan mayoritas di negara-negara seperti Iran, Irak, Bahrain, dan Azerbaijan, serta menjadi minoritas signifikan di banyak negara lain.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved