Kamis, 2 Oktober 2025

Irak Gali 4.000 Jasad dari Kuburan Massal di Mosul, Lokasi Pembantaian Brutal ISIS

Pemerintah Irak mulai menggali kuburan massal di selatan Mosul, lokasi pembantaian brutal ISIS yang diduga menewaskan lebih dari 4.000 orang.

Kurdistan 24 English X/@K24English/Gubernur Nineveh Abdulqadir al-Dakhil
KUBURAN MASSAL. Gambar dari Kurdistan 24 English, X/@K24English, Senin (18/8/2025). Kuburan massal terbesar di Nineveh telah ditemukan di parit Khasfa yang terkenal. Pihak berwenang yakin kuburan tersebut mungkin berisi jasad ratusan korban ISIS. Foto dibagikan oleh Gubernur Nineveh Abdulqadir al-Dakhil. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Irak mulai menggali sebuah kuburan massal di kawasan al-Khasfa, selatan Mosul, yang diyakini sebagai lokasi pembantaian ribuan warga sipil oleh kelompok ISIS selama pendudukan brutal mereka sejak 2014.

Al-Khasfa adalah sebuah lubang atau jurang alami yang terletak di selatan Mosul.

Sementara itu, Mosul adalah kota besar di Irak utara. Kota ini merupakan ibu kota Provinsi Nineveh dan terletak di tepi Sungai Tigris, sekitar 400 kilometer di utara Baghdad.

Kelompok ISIS adalah sebuah organisasi teroris yang menguasai wilayah luas di Irak dan Suriah. 

ISIS menerapkan interpretasi keras terhadap hukum Syariah, melakukan kekejaman massal, eksekusi, dan perbudakan.

Mereka menghancurkan situs-situs bersejarah, menganiaya minoritas, dan menyiksa siapa pun yang menentang kekuasaan mereka.

Lubang pembuangan sedalam 150 meter dan lebar 110 meter itu diperkirakan menyimpan lebih dari 4.000 jasad, termasuk personel militer, polisi Irak, dan warga sipil dari etnis minoritas Yazidi dan Syiah.

Penggalian dimulai pada 9 Agustus atas permintaan Gubernur Nineveh, Abdulqadir al-Dakhil.

Nineveh merupakan provinsi yang sangat terdampak oleh pendudukan ISIS.

Peran Al-Dakhil sangat krusial dalam upaya rekonstruksi dan pembangunan kembali, termasuk di ibu kota provinsi, Mosul.

Operasi ini dipimpin oleh Yayasan Martir Irak, bekerja sama dengan lembaga peradilan, penyelidik forensik, dan direktorat kuburan massal, seperti dilaporkan oleh Kantor Berita Irak dan dikutip oleh Al Jazeera (17/8/2025).

Yayasan Martir Irak adalah sebuah lembaga pemerintah Irak yang didirikan untuk memberikan dukungan, kompensasi, dan bantuan kepada keluarga para korban perang, terorisme, dan rezim sebelumnya.

Baca juga: Malaysia Ciduk Ratusan Warga Bangladesh Terkait ISIS, Tiap Anggota Iuran Teror Rp 2 Juta per Tahun

Yayasan ini bertujuan untuk merawat keluarga para martir, termasuk mereka yang gugur dalam perjuangan melawan ISIS.

Ahmad Qusay al-Asady, kepala Departemen Penggalian Kuburan Massal Yayasan Martir, mengatakan kepada The Associated Press, tahap awal fokus pada pengumpulan sisa-sisa jasad yang tampak di permukaan dan bukti lainnya.

Penggalian penuh baru bisa dilakukan setelah tim internasional dikerahkan untuk membantu mengatasi bahaya di lokasi, termasuk air belerang dan persenjataan yang belum meledak.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved