Persahabatan Abadi 'Pauk-Phaw' di Usia 75 Tahun: Posisi Myanmar dalam Strategi Regional Tiongkok
Tahun ini menandai peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara Tiongkok dan Myanmar.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun ini menandai peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara Tiongkok dan Myanmar.
Di tengah dinamika geopolitik yang kian kompleks dan perpecahan aliansi global, Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan junta militer Myanmar menegaskan kembali apa yang mereka sebut sebagai persahabatan abadi “Pauk-Phaw.”
Menurut laporan Mekongnews, Minggu (17/8/2025), frasa tersebut dimaksudkan untuk mencerminkan ikatan persaudaraan yang terjalin lewat rasa saling percaya dan dukungan.
Sejak kudeta militer pada Februari 2021, Jenderal Senior Min Aung Hlaing menghadapi tekanan internasional berupa sanksi, kecaman global, hingga perlawanan bersenjata di dalam negeri.
Dalam kondisi kekosongan legitimasi itu, Tiongkok hadir.
Dukungan yang diberikan, mulai dari transaksi senjata hingga perlindungan di Dewan Keamanan PBB, menempatkan Beijing sebagai sekutu paling loyal bagi junta.
Dukungan tersebut membuat Myanmar semakin bergantung pada Tiongkok, baik dalam pengakuan diplomatik, investasi, maupun bantuan keamanan.
Situasi ini menjadikan junta berada dalam posisi subordinat: patuh secara politik dan bergantung secara ekonomi.
Ekonomi dan Sumber Daya sebagai Taruhan
Ketika sanksi Barat menutup pintu investasi, perusahaan-perusahaan Tiongkok yang sering didukung negara justru masuk menutupi kekosongan.
Mereka mengamankan akses ke sektor vital seperti pertambangan, energi, dan infrastruktur melalui perjanjian tanpa transparansi.
Hal ini menegaskan posisi junta yang membutuhkan modal asing, sekaligus menunjukkan ambisi Beijing dalam mengekstraksi sumber daya alam Myanmar tanpa regulasi ketat.
Proyek infrastruktur seperti Koridor Ekonomi Tiongkok–Myanmar (CMEC) menjadi bagian penting dari Inisiatif Sabuk dan Jalan.
Pelabuhan laut dalam Kyaukphyu, contohnya yang, lebih banyak berfungsi sebagai jalur strategis perdagangan Beijing ke Samudra Hindia ketimbang mendongkrak ekonomi lokal Myanmar.
Tanah Jarang dan Lingkungan yang Tergerus
Salah satu sektor yang kerap luput dari perhatian adalah ekstraksi unsur tanah jarang (rare earth elements/REE).
Mesir Kerahkan Rudal HQ-9B China di Sinai, Tingkatkan Kekhawatiran Israel |
![]() |
---|
Hasil Badminton China Masters 2025: Skor Afrika Warnai Kegagalan Alwi Farhan ke 16 Besar |
![]() |
---|
Hasil Badminton China Masters 2025: Jafar/Felisha Mode Sangar, Pulangkan Utusan Jepang |
![]() |
---|
Jadwal Badminton Hari Ini: Ada China Masters 2025, Dejan/Bernadine di Indonesia Masters 2025 |
![]() |
---|
Jadwal 32 Besar Badminton China Masters 2025: Langkah Berat Alwi Farhan dan Ana/Meilysa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.