Konflik Rusia Vs Ukraina
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.269: Jelang KTT di Alaska, Trump Yakin Putin Mau Akhiri Perang
Perang Rusia-Ukraina hari ke-1.269: Jelang KTT di Alaska, Presiden AS Donald Trump yakin Presiden Rusia Putin mau mengakhiri perang dengan Ukraina.
Penulis:
Yunita Rahmayanti
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
Gedung Putih mengatakan Trump ingin mengakhiri perang lewat diplomasi dan menghindari sanksi baru terhadap Rusia.
Uni Eropa Tak akan Longgarkan Sanksi ke Rusia
Uni Eropa menegaskan tidak akan melonggarkan sanksi terhadap Rusia, meski ada laporan media bahwa hal itu bisa terjadi jika tercapai gencatan senjata di Ukraina.
Wakil Juru Bicara Komisi Eropa, Arianna Podesta, menyebut kabar itu hanya “spekulasi” dan mengatakan paket sanksi ke-19 sedang disiapkan untuk bulan depan.
Sebelumnya, Sky News melaporkan adanya pembicaraan di Eropa soal pencabutan sanksi bertahap jika gencatan senjata penuh terjadi.
Kremlin menyebut sanksi Barat sebagai “pedang bermata dua” yang juga merugikan negara-negara pendukung Kiev, namun mengklaim Rusia sudah cukup kebal terhadap dampaknya.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, meminta tekanan terhadap Moskow ditingkatkan menjelang pertemuan Putin–Trump di Alaska, di mana konflik Ukraina akan menjadi topik utama.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang menyebut pertemuan itu sebagai “kemenangan pribadi” Putin, bertemu Kanselir Jerman Friedrich Merz di Berlin untuk berdiskusi dengan para pemimpin Eropa dan Trump lewat panggilan video.
Rusia mengatakan terbuka untuk kesepakatan damai, tetapi menuntut solusi yang mengatasi akar konflik dan mengakui status wilayah Ukraina yang kini bergabung dengan Rusia.
Ukraina Menerima Warganya yang Ditawan oleh Rusia

Ukraina menerima 84 tawanan perang yang dibebaskan dalam pertukaran tahanan terakhir dengan Rusia.
Satu orang dari jumlah tersebut telah ditahan selama lebih dari satu dekade.
"Pertukaran yang dilakukan pada hari Kamis melibatkan 33 tentara dan 51 warga sipil," menurut komite negara Ukraina yang bertanggung jawab atas tawanan perang.
Sementara tawanan lainnya adalah seorang guru sekolah dasar (SD) yang ditangkap oleh separatis yang didukung Rusia pada tahun 2019.
"Di antara warga sipil yang dibebaskan hari ini terdapat mereka yang telah ditahan oleh Rusia sejak 2014, 2016, dan 2017," tulis Presiden Volodymyr Zelenskiy di X.
"Di antara militer yang dibebaskan hari ini terdapat para pembela Mariupol," lanjutnya, lapor Reuters.
Ukraina dan Rusia telah melakukan pertukaran rutin selama perang yang telah berlangsung 3,5 tahun meskipun tidak ada jeda dalam pertempuran, dengan Ukraina telah memulangkan lebih dari 5.000 tawanan perang sejak invasi Kremlin pada Februari 2022.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.