Konflik Palestina Vs Israel
WHO Bongkar Fakta Mengerikan: Rumah Sakit di Gaza Kolaps, Anak-Anak Tewas karena Malnutrisi
Sebanyak 52 persen obat-obatan dan 68 persen bahan habis pakai tidak memiliki stok sama sekali
Penulis:
Aisyah Nursyamsi
Editor:
Eko Sutriyanto
Sindrom Guillain-Barré, gangguan saraf langka pasca-infeksi, juga melonjak dengan 76 kasus terlapor.
Tragisnya, pengobatan terhambat total karena “stok nol” obat penting seperti imunoglobulin intravena dan anti-inflamasi.
Baca juga: Pesawat Inggris Memata-matai Langit Gaza untuk Israel dalam Beberapa Pembantaian
Akses Bantuan Terkunci
Krisis makin parah karena bantuan medis terhambat di perbatasan.
Tim medis internasional kesulitan masuk, sementara peralatan vital seperti mesin ICU, anestesi, dan pasokan vaksin tertahan.
Sejak Juni, WHO hanya mampu memasukkan 80 truk pasokan medis—dan itupun dengan prosedur yang lambat serta penuh penolakan.
“Kita perlu membuka banyak penyeberangan ke Gaza, menyederhanakan prosedur, dan menghapus hambatan akses. Kita mendengar tentang lebih banyak pasokan kemanusiaan yang diizinkan masuk – tetapi itu tidak terjadi, atau terjadi terlalu lambat,” tegas Dr. Peeperkorn.
WHO mendesak dunia internasional bergerak cepat sebelum Gaza jatuh ke dalam jurang bencana total.
Akses bantuan harus dibuka lebar, pasokan medis diprioritaskan, dan perlindungan bagi fasilitas kesehatan dijamin.
Sebab di Gaza saat ini, nyawa tak hanya hilang karena senjata, tetapi juga karena kelaparan, penyakit, dan sistem kesehatan yang runtuh.
Gaza adalah wilayah kecil di pesisir timur Laut Mediterania yang menjadi bagian dari wilayah Palestina, bersama dengan Tepi Barat.
Secara geografis, Gaza berbatasan dengan Israel di utara dan timur, serta Mesir di selatan. Wilayah ini memiliki sejarah panjang konflik, terutama antara kelompok Hamas dan Israel.
Gaza memiliki luas sekitar 365 km⊃2;, populasi sekitar 2 juta jiwa (2025) yang mayoritas adalah pengungsi Palestina dan keturunan mereka dengan kota utama Gaza City.
Sejak 2007, Gaza dikuasai oleh Hamas, kelompok Islamis yang memenangkan pemilu lokal dan kemudian mengambil alih pemerintahan dari Fatah.
Israel dan Mesir menerapkan blokade ketat terhadap Gaza, membatasi pergerakan orang dan barang dan konflik bersenjata antara Hamas dan Israel sering terjadi, termasuk serangan udara, roket, dan operasi militer.
Serangan Israel di Gaza City terus berlangsung, dengan korban jiwa dan kehancuran besar, kelaparan meningkat; lebih dari 239 orang, termasuk 106 anak, dilaporkan meninggal karena malnutrisi dan bantuan kemanusiaan terhambat di perbatasan Rafah, Mesir, karena prosedur dan pembatasan.
Konflik Palestina Vs Israel
Wanda Hamidah Berlayar ke Gaza Palestina, Siap Lahir Batin Jadi Relawan Perempuan Satu-satunya |
---|
Peringati Satu Tahun Serangan Pager, Hizbullah Puji Ketabahan Para Korban |
---|
Pertama Kalinya, Pimpinan Hamas Buka Suara soal Detik-detik Serangan Israel di Doha |
---|
Demi Merebut Gaza, Israel Buka Rute Baru untuk Usir Warga Palestina |
---|
Erdogan Menyerukan Persatuan Islam, Samakan Netanyahu dengan Adolf Hitler |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.