Konflik Palestina Vs Israel
Gubernur Illinois JB Pritzker Dukung Senat Setop Jual Senjata AS ke Israel
Gubernur Illinois JB Pritzker dukung Senat blokir penjualan senjata ke Israel, sebut pesan untuk atasi krisis kemanusiaan Gaza.
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atau International Criminal Court adalah pengadilan pidana internasional permanen dan independen yang berkedudukan di Den Haag, Belanda.
ICC dibentuk berdasarkan Statuta Roma yang diadopsi pada 17 Juli 1998 dan mulai berlaku pada 1 Juli 2002.
Mahkamah Internasional (ICJ) juga menyatakan bahwa "masuk akal" tindakan Israel dapat dianggap sebagai genosida dan mendesak Israel untuk mematuhi hukum internasional dan memastikan bantuan mencapai penduduk Gaza.
Mahkamah Internasional (ICJ) atau International Court of Justice adalah badan kehakiman utama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang juga berkedudukan di Den Haag, Belanda.
ICJ didirikan pada tahun 1945 melalui Piagam PBB dan mulai beroperasi pada tahun 1946.
Kampanye militer brutal yang dilancarkan Israel sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 61.400 warga Palestina, dengan hampir setengahnya adalah perempuan dan anak-anak.
Perang ini telah menghancurkan sebagian besar wilayah kantong tersebut, yang kini menghadapi bencana kelaparan ekstrem.
Penjualan Senjata AS ke Israel
Pada bulan Juli 2025, pemerintah Amerika Serikat kembali menyetujui paket penjualan senjata ke Israel yang bernilai 510 juta dolar AS, atau sekitar Rp 8,3 triliun.
Di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan sorotan tajam dari komunitas internasional, keputusan ini memicu gelombang reaksi dari berbagai pihak.
Baca juga: Wasiat Terakhir Anas al-Sharif, Jurnalis Gaza yang Gugur dalam Serangan Israel
The Defense Post melaporkan pada awal Juli 2025 kemarin, paket tersebut mencakup 7.000 unit perlengkapan pemandu bom JDAM (Joint Direct Attack Munition)—teknologi presisi tinggi yang mengubah bom konvensional menjadi senjata berpemandu GPS.
Selain itu, AS juga menyediakan layanan dukungan teknis dan logistik, yang mencakup pelatihan, pemeliharaan, dan sistem komunikasi untuk memastikan efektivitas operasional senjata tersebut di lapangan.
Pemerintah AS beralasan bahwa penjualan ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang untuk menjaga keamanan nasional Israel dan memperkuat stabilitas regional.
Di sisi lain, kelompok hak asasi manusia dan sejumlah anggota parlemen AS mengkritik keras langkah ini, mengingat tingginya jumlah korban sipil dalam konflik Gaza yang masih berlangsung.
Penjualan ini menegaskan bahwa hubungan strategis antara Washington dan Tel Aviv tetap kokoh, meskipun tekanan global terhadap kebijakan militer Israel semakin meningkat.
Di tengah tuntutan internasional untuk menghentikan eskalasi kekerasan, keputusan ini menjadi simbol kompleksnya dinamika geopolitik dan pertarungan antara kepentingan keamanan dan nilai-nilai kemanusiaan.
(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.