Gubernur Illinois JB Pritzker Dukung Senat Setop Jual Senjata AS ke Israel

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Illinois JB Pritzker secara terbuka mendukung upaya Senat Amerika Serikat untuk memblokir penjualan senjata ke Israel, dengan alasan bahwa langkah tersebut akan mengirimkan "pesan yang tepat" kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Pritzker menyatakan bahwa Israel perlu lebih serius menangani krisis kemanusiaan dan bencana kelaparan yang semakin parah di Gaza.

JB Pritzker adalah seorang pengusaha, filantropis, dan politikus asal Amerika Serikat yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Illinois ke-43.

Pritzker merupakan anggota Partai Demokrat dan mulai menjabat pada Januari 2019.

Sebelum menjabat sebagai gubernur, Pritzker adalah seorang pengusaha sukses dan mitra manajer di Pritzker Group, sebuah perusahaan investasi ekuitas swasta.

Sebagai gubernur, Pritzker telah mengadvokasi berbagai kebijakan progresif, termasuk peningkatan upah minimum, investasi pada infrastruktur, dan reformasi sistem peradilan pidana.

Pritzker memenangkan masa jabatan kedua pada tahun 2022.

Illinois adalah sebuah negara bagian di wilayah Midwestern Amerika Serikat.

Geografi Illinois didominasi oleh dataran datar dan subur, menjadikannya salah satu produsen pertanian terkemuka di negara itu.

 Springfield merupakan penghasil utama kedelai dan jagung.

Illinois memiliki warisan sejarah yang kaya, termasuk menjadi rumah bagi beberapa presiden AS, seperti Abraham Lincoln.

Baca juga: Indonesia Rawat Warga Gaza Banjir Kritikan, Dianggap Muluskan Rencana Israel-AS Caplok Gaza

Negara bagian ini juga terkenal karena kontribusinya pada budaya Amerika, mulai dari musik blues dan jazz di Chicago hingga arsitektur modern.

Anadolu melaporkan, Pritzker menyampaikan pandangannya saat tampil di stasiun NBC News, di mana ia juga menanggapi rencana Netanyahu untuk memperluas operasi militer di Kota Gaza.

"Itu pesan yang tepat, yaitu bahwa Israel perlu memastikan bantuan pangan yang seharusnya diberikan kepada warga Palestina yang tidak bersalah sampai di sana," kata Pritzker.

Kota Gaza adalah kota terbesar di Jalur Gaza.

Secara geografis, Kota Gaza terletak di pantai Laut Mediterania.

Selama berabad-abad, kota ini telah menjadi titik persinggahan penting di jalur perdagangan kuno antara Afrika dan Asia.

Secara historis, kota ini pernah berada di bawah kekuasaan berbagai kerajaan dan kekaisaran.

Dalam konflik yang sedang berlangsung, Kota Gaza telah menjadi target utama operasi militer, yang mengakibatkan kehancuran infrastruktur dalam skala yang sangat besar.

Kota ini terus berada dalam kondisi krisis yang membutuhkan rekonstruksi besar-besaran dan bantuan kemanusiaan darurat.

Jutaan penduduk terpaksa mengungsi ke wilayah selatan Gaza untuk mencari perlindungan.

Resolusi Senat dan Kritik Internasional

Dukungan Pritzker datang setelah Senat AS mengadakan pemungutan suara atas sepasang resolusi yang diusulkan oleh Senator Bernie Sanders untuk memblokir transfer senjata tertentu ke Israel.

Bernie Sanders adalah seorang senator independen dari Vermont yang dikenal karena karier politiknya yang panjang, termasuk sebagai wali kota dan calon presiden.

Sebagai seorang sosialis demokrat, pria yang lahir pada 8 September 1941 ini secara konsisten mengadvokasi kebijakan progresif seperti jaminan kesehatan universal dan keadilan ekonomi.

Meskipun resolusi tersebut gagal dengan mayoritas suara, Sanders mendapat dukungan dari rekor 27 anggota Partai Demokrat, menunjukkan meningkatnya tekanan politik dari dalam negeri AS.

Baca juga: Pejabat Gaza: Israel Hanya Izinkan 1.334 Truk Bantuan dalam 15 Hari, Seharusnya 9.000

Senat AS adalah salah satu dari dua majelis Kongres, terdiri dari 100 senator dengan dua perwakilan dari setiap negara bagian, dan setiap senator menjabat selama enam tahun.

Tugas utamanya adalah memberikan persetujuan atas janji penting presiden dan meratifikasi perjanjian internasional.

Selain itu, Senat bekerja sama dengan Dewan Perwakilan Rakyat untuk membuat undang-undang dan mengadakan persidangan impeachment (pemakzulan).

Tekanan internasional terhadap Israel juga terus bertambah.

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang di Gaza.

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atau International Criminal Court adalah pengadilan pidana internasional permanen dan independen yang berkedudukan di Den Haag, Belanda.

ICC dibentuk berdasarkan Statuta Roma yang diadopsi pada 17 Juli 1998 dan mulai berlaku pada 1 Juli 2002.

Mahkamah Internasional (ICJ) juga menyatakan bahwa "masuk akal" tindakan Israel dapat dianggap sebagai genosida dan mendesak Israel untuk mematuhi hukum internasional dan memastikan bantuan mencapai penduduk Gaza.

Mahkamah Internasional (ICJ) atau International Court of Justice adalah badan kehakiman utama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang juga berkedudukan di Den Haag, Belanda.

ICJ didirikan pada tahun 1945 melalui Piagam PBB dan mulai beroperasi pada tahun 1946.

Kampanye militer brutal yang dilancarkan Israel sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 61.400 warga Palestina, dengan hampir setengahnya adalah perempuan dan anak-anak.

Perang ini telah menghancurkan sebagian besar wilayah kantong tersebut, yang kini menghadapi bencana kelaparan ekstrem.

Penjualan Senjata AS ke Israel

Pada bulan Juli 2025, pemerintah Amerika Serikat kembali menyetujui paket penjualan senjata ke Israel yang bernilai 510 juta dolar AS, atau sekitar Rp 8,3 triliun.

Di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan sorotan tajam dari komunitas internasional, keputusan ini memicu gelombang reaksi dari berbagai pihak.

Baca juga: Wasiat Terakhir Anas al-Sharif, Jurnalis Gaza yang Gugur dalam Serangan Israel

The Defense Post melaporkan pada awal Juli 2025 kemarin, paket tersebut mencakup 7.000 unit perlengkapan pemandu bom JDAM (Joint Direct Attack Munition)—teknologi presisi tinggi yang mengubah bom konvensional menjadi senjata berpemandu GPS.

Selain itu, AS juga menyediakan layanan dukungan teknis dan logistik, yang mencakup pelatihan, pemeliharaan, dan sistem komunikasi untuk memastikan efektivitas operasional senjata tersebut di lapangan.

Pemerintah AS beralasan bahwa penjualan ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang untuk menjaga keamanan nasional Israel dan memperkuat stabilitas regional.

Di sisi lain, kelompok hak asasi manusia dan sejumlah anggota parlemen AS mengkritik keras langkah ini, mengingat tingginya jumlah korban sipil dalam konflik Gaza yang masih berlangsung.

Penjualan ini menegaskan bahwa hubungan strategis antara Washington dan Tel Aviv tetap kokoh, meskipun tekanan global terhadap kebijakan militer Israel semakin meningkat.

Di tengah tuntutan internasional untuk menghentikan eskalasi kekerasan, keputusan ini menjadi simbol kompleksnya dinamika geopolitik dan pertarungan antara kepentingan keamanan dan nilai-nilai kemanusiaan.

(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)