Konflik Rusia Vs Ukraina
Mengenal Sistem Nuklir Dead Hand Rusia yang Bikin Amerika Panik: Kiamat Bagi Negara Penyerang
Dead Hand dirancang sebagai mekanisme “kiamat”—alat pencegah ekstrem yang menjamin kehancuran total bagi pihak yang menyerang.
Tujuan utamanya adalah memastikan kalau Rusia tetap dapat melakukan serangan balasan nuklir meskipun seluruh kepemimpinan negara tersebut telah dihancurkan dalam serangan mendadak.
Sistem ini bekerja dengan memantau berbagai indikator seperti aktivitas seismik, tingkat radiasi, tekanan atmosfer, dan komunikasi militer.
Jika sensor mendeteksi tanda-tanda serangan nuklir dan tidak ada respons dari komando pusat, Dead Hand dapat secara otomatis mengirimkan sinyal peluncuran ke silo-silo rudal nuklir.
Dalam beberapa versi, sistem ini menggunakan rudal komando yang terbang melintasi Rusia sambil menyiarkan kode peluncuran ke seluruh unit nuklir.
Dead Hand dirancang sebagai mekanisme “kiamat”—alat pencegah ekstrem yang menjamin kehancuran total bagi pihak yang menyerang Rusia.
Ini adalah bentuk dari doktrin mutual assured destruction (MAD), di mana tidak ada pihak yang berani memulai perang nuklir karena konsekuensinya akan fatal bagi semua.
Meskipun Rusia tidak pernah secara resmi mengonfirmasi status operasional sistem ini, banyak analis pertahanan percaya kalau Dead Hand masih aktif dan telah dimodernisasi dengan teknologi seperti kecerdasan buatan dan pengawasan satelit.
Sistem ini menimbulkan kekhawatiran global karena sifatnya yang semi-otomatis dan minim keterlibatan manusia setelah diaktifkan. Jika terjadi kesalahan sensor atau gangguan teknis, Dead Hand berpotensi memicu konflik nuklir tanpa keputusan politik eksplisit.
"Ini menjadikannya salah satu sistem senjata paling menakutkan yang pernah dibuat dalam sejarah modern," dikutip dari News18, Senin (11/8/2025).

Rusia Kerahkan Oreshnik
Menanggapi pernyataan Medvedev itu AS lalu menempatkan kembali dua kapal selam nuklir ke posisi strategis, dekat Rusia namun lokasi pastinya dirahasiakan.
Rupanya, ujaran Medvedev itu dianggap sebagai ancaman serius oleh Trump sekaligus langkah untuk melawan pembangkangan Moskow setelah ancaman tarif dan sanksinya gagal total.
Langkah ini langsung memicu reaksi dari Moskow.
Presiden Vladimir Putin mengadakan pertemuan darurat dan memerintahkan pengerahan rudal hipersonik terbaru bernama Oreshnik.
Rudal ini mampu melaju dengan kecepatan Mach 10 dan membawa hulu ledak nuklir.
Beberapa unit Oreshnik bahkan telah dipindahkan ke Belarus, memperkuat posisi Rusia di dekat perbatasan Ukraina dan negara-negara NATO seperti Polandia dan Lituania.
Ketegangan antara kedua negara kini berada di titik kritis, di titik perang.
Presiden AS tersebut tidak menyebutkan secara jelas jenis kapal selam apa yang sedang direposisi penempatannya.
(oln/wn/*)
Konflik Rusia Vs Ukraina
Ilmuan Top Rusia Kawan Putin: Barat Gunakan Agenda LGBT dan Virus untuk Musnahkan Umat Manusia |
---|
NATO Kerahkan Jet Tempur: Rudal Rusia Tewaskan Satu Keluarga, Belanda Kirim F-35, Polandia Siaga |
---|
Presiden Prancis Salahkan Rusia Atas Tewasnya Jurnalis Foto yang Jadi Saksi Pengepungan Kiev |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.320, China Dituduh Beri Info Target ke Rusia |
---|
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.319: 13.000 Babi Mati Akibat Serangan Drone Rusia di Ukraina |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.