Konflik Rusia Vs Ukraina
Trump dan Putin Akan Bertemu di Alaska Jumat Depan, Bahas Perdamaian Ukraina
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dipastikan akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska Jumat pekan depan.
Kemungkinan besar, seperti pertemuan sebelumnya antara AS dan Tiongkok di Anchorage pada 2021, pembicaraan akan digelar di ruang tertutup untuk menghindari gangguan publik dan media.
Namun, prospek pertemuan ini menimbulkan pertanyaan hukum dan logistik, mengingat Putin masih menjadi subjek surat perintah penangkapan dari Mahkamah Kriminal Internasional (ICC).
Jaksa telah meminta penangkapannya atas dugaan kejahatan perang yang dilakukan di Ukraina, dan perjalanan Putin melalui negara anggota ICC mana pun dapat mengakibatkan penahanannya.
Namun, AS bukan anggota ICC dan tidak mengakui kewenangan pengadilan tersebut.
Persiapan Berbulan-bulan Menuju Pertemuan Puncak Trump-Putin
Pertemuan antara Donald Trump dan Vladimir Putin di Alaska bukanlah keputusan mendadak.
Agenda ini merupakan hasil dari proses diplomatik yang telah berjalan intens sejak awal masa jabatan kedua Trump, dan melibatkan serangkaian komunikasi tingkat tinggi antara Washington dan Moskow.
Semua dimulai pada 12 Februari 2025, ketika Trump melakukan panggilan telepon resmi pertamanya dengan Putin sejak kembali menjabat.
Dalam panggilan yang digambarkan sebagai "panjang dan sangat produktif" itu, kedua pemimpin menyepakati untuk memulai jalur diplomasi melalui pertemuan delegasi di Arab Saudi.
Sebagai tindak lanjut, Utusan Khusus Trump, Jeffrey Witkoff, segera dikirim ke Moskow dalam kunjungan pertamanya untuk membangun dasar dialog.
Tak lama kemudian, pada 18 Februari, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Arab Saudi.
Pertemuan ini menandai langkah konkret pertama dalam pembentukan kerangka perundingan damai.
Komunikasi berlanjut secara langsung antara Trump dan Putin pada 18 Maret, dalam sebuah percakapan telepon yang menghasilkan kesepakatan awal mengenai gencatan senjata terbatas, khususnya terkait infrastruktur energi.
Negosiasi terus berlanjut, hingga pada 11 April, Witkoff kembali ke Moskow untuk memperdalam pembahasan teknis.
Lalu pada 15 Mei, para diplomat dari AS, Ukraina, dan Rusia bertemu di Turki untuk pembicaraan tiga pihak, sebagai bagian dari upaya menutup celah antara tuntutan masing-masing pihak.
Ketegangan kembali meningkat ketika Witkoff melakukan kunjungan kelimanya ke Moskow pada 6 Agustus.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.