Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Tarif Trump Bikin India Cari Sekutu Baru, PM Modi Pilih Dekati China, Merapat ke Xi Jinping
PM Modi akan melakukan kunjungan ke China pada pada 31 Agustus hingga 1 September untuk membahas kerjasama ekonomi pasca India digebuk tarif Trump
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Febri Prasetyo
Hal itu memperjelas bahwa India bertekad untuk tidak menjadi pion dalam konflik global antara blok Barat dan Timur, tetapi sebagai aktor independen yang memperjuangkan kepentingannya dengan cara yang lebih fleksibel dan multilateral.
India Rangkul Brasil
Tak hanya merapatkan barisan ke pihak China, belakangan India juga turut bersekutu dengan pemerintah Brasil untuk membalas manuver Presiden AS Donald Trump.
Bahkan, beberapa waktu lalu dua pemimpin negara ekonomi besar, Narendra Modi dari India dan Luiz Inacio “Lula” da Silva dari Brasil, melakukan percakapan penting via telepon untuk membahas skenario ekonomi internasional dan penetapan tarif sepihak.
Perbincangan Modi dan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva digelar tepat setelah Trump mengenakan tarif 50 persen kepada kedua negara tersebut.
“Para pemimpin membahas skenario ekonomi internasional dan penerapan tarif sepihak. Brasil dan India, hingga saat ini, merupakan dua negara yang paling terdampak,” bunyi pernyataan resmi dari kantor Presiden Brasil, dikutip dari Al Jazeera.
Trump berdalih tarif 50 persen terhadap barang-barang dari India dan Brasil diterapkan sebagai bentuk tekanan politik dan ekonomi.
Ini lantaran kedua negara itu belakangan mengancam keamanan nasional dan strategis AS.
Untuk merespons ancaman tersebut, India-Brasil sepakat merapatkan barisan, membalas manuver AS dengan cara meningkatkan perdagangan 20 miliar dolar per tahun pada 2030, naik tajam dari volume tahun lalu yang hanya 12 miliar dolar.
Tak hanya itu, India dan Brasil juga berkomitmen memperluas cakupan perjanjian perdagangan preferensial (PTA) antara India dan Mercosur, blok perdagangan negara-negara Amerika Selatan.
Adapun perjanjian PTA adalah kesepakatan antara dua atau lebih negara yang memberikan perlakuan istimewa, seperti pengurangan tarif, untuk barang dan jasa tertentu yang diperdagangkan di antara India dan Brasil.
Tujuannya mengurangi atau menghilangkan hambatan perdagangan, seperti tarif, kuota, dan hambatan nontarif.
Selain kerja sama di atas, India dan Brasil turut membahas pengembangan platform pembayaran digital lintas negara yang dapat mempermudah transaksi bilateral dan mengurangi ketergantungan pada dolar AS.
Sebagai bentuk keseriusan mempererat hubungan bilateral, Presiden Lula juga mengonfirmasi rencananya melakukan kunjungan kenegaraan ke India pada awal 2026.
Jadi momen penting untuk merumuskan peta jalan kerja sama jangka panjang antara dua negara berkembang utama di tengah dinamika ekonomi global yang semakin kompleks.
(Tribunnews.com / Namira)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.