Senin, 29 September 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

Trump Hukum India, Jatuhi Tarif Impor 50 Persen Akibat Borong Minyak Murah Rusia

Trump jatuhkan sanksi, pukul India pakai kebijakan tarif impor 50 persen gegara nekat borong minyak Rusia meski perang di Ukraina masih berlalangsung

YouTube TIME
DONALD TRUMP - Tangkapan layar YouTube TIME yang diambil pada Selasa (26/8/2025) Trump jatuhkan sanksi, pukul India lewat kebijakan tarif impor 50 persen gegara nekat borong minyak Rusia meski perang di Ukraina masih berlalangsung 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi menjatuhkan tarif tinggi sebesar 50 persen terhadap barang-barang impor dari India mulai Rabu (27/8/2025).

Kebijakan ini menjadi pukulan besar bagi ekonomi India sekaligus memperuncing ketegangan antara kedua negara, setelah sebelumnya AS sempat memukul negara Bollywood itu dengan tarif 25 persen.

Gedung Putih menjelaskan kenaikan tarif merupakan bagian dari sanksi tegas AS untuk menghukum New Delhi yang tetap membeli minyak murah dari Rusia, meski perang di Ukraina masih berlangsung.

Adapun jumlah volume impor minyak Rusia oleh India kini mencapai antara 1,7 hingga 2,1 juta barel per hari, menguasai sekitar sepertiga dari total konsumsi minyak negara tersebut.

Hal ini menunjukkan ketergantungan yang kuat pada pasokan Rusia, meskipun menghadapi tekanan diplomatik dari AS dan negara-negara Barat.

Bagi AS, pembelian minyak itu bukan hanya masalah ekonomi, melainkan juga politik.

Washington beranggapan bahwa semakin banyak negara yang membeli minyak dari Rusia, semakin sulit menekan Moskow untuk mengakhiri perang. Alasan itu yang membuat Trump murka hingga menaikkan tarif impor barang India jadi 50 persen.

“India tidak bisa terus mengisi kas Kremlin dengan membeli minyak diskon. Itu sama saja membiayai perang Rusia,” ujar salah satu pejabat senior AS.

Industri India Terpukul

India adalah salah satu pemasok utama produk tekstil, perhiasan, obat-obatan, hingga makanan laut ke Amerika Serikat.

Menurut laporan perwakilan dagang AS, nilai ekspor India ke Amerika tahun lalu mencapai 87,3 miliar dolar AS.

Dengan bea masuk sebesar 50 persen, kini sekitar 70 persen barang India terkena tarif tinggi.

Alhasil harga produk India di pasar AS menjadi jauh lebih mahal dibandingkan pesaing dari Tiongkok, Vietnam, hingga Thailand.

Baca juga: Kebijakan Trump Picu Boikot Global: Turis Dunia Ogah ke AS, Sektor Pariwisata di Ambang Krisis

Federasi Organisasi Ekspor India (FIEO) menyebut banyak produsen tekstil di kota-kota seperti Tirupur, Delhi, dan Surat sudah mengurangi bahkan menghentikan produksi.

Alasannya, ongkos ekspor tidak lagi sebanding dengan keuntungan karena tarif baru membuat barang India tidak kompetitif.

“Dengan tarif setinggi ini, hampir mustahil bagi eksportir kami untuk bersaing,” kata Presiden FIEO, S.C. Ralhan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan