Selasa, 30 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

PBB Ikut Simak Langkah Netanyahu yang Akan Gelar Operasi Kuasai Seluruh Gaza

PBB memperingatkan Netanyahu bahwa langkah tersebut berisiko menimbulkan "konsekuensi bencana" sekaligus mengancam nyawa sandera di Gaza.

Penulis: Bobby W
Editor: Endra Kurniawan
Faceboook PM Israel
NETANYAHU BERPIDATO - Foto ini diambil dari Facebook PM Israel pada Senin (16/6/2025), Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengaku ikut khawatir dan menyimak langkah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang dikabarkan akan segera meluncurkan serangan besar-besaran untuk menguasai seluruh wilayah Gaza. 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya dilaporkan telah bertemu dengan sejumlah pejabat keamanan senior untuk menetapkan strategi baru di Jalur Gaza, sebagaimana dikemukakan kantornya pada Selasa.

Media Israel melaporkan bahwa Netanyahu mendorong pengambilalihan militer penuh atas wilayah Palestina yang sudah diduduki.

Kantor Netanyahu dalam pernyataannya menyatakan bahwa perdana menteri telah mengadakan "diskusi keamanan terbatas" selama sekitar tiga jam.

Kepala Staf Militer Israel Eyal Zamir dilaporkan juga ikut hadir untuk menyampaikan opsi-opsi kelanjutan operasi di Gaza.

Sebelumnya, seorang pejabat Israel memberitahukan kepada Reuters bahwa Menteri Pertahanan Israel Katz dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer, yang merupakan orang kepercayaan Netanyahu, juga hadir dalam pertemuan tersebut.

Mereka ikut hadir untuk menentukan strategi yang akan dipresentasikan ke kabinet pemerintahan Israel (Knesset) minggu ini.

Baca juga: Donald Trump Ancam Tahan Dana Bencana Rp 31 Triliun bagi Negara Bagian yang Mendukung Boikot Israel

Media Israel juga melaporkan pada Selasa bahwa kabinet akan mengadakan sidang pada Kamis (7/8/2025) 

Channel 12 Israel, mengutip seorang pejabat dari kantor Netanyahu, menyatakan bahwa perdana menteri cenderung mengambil kendali atas seluruh wilayah tersebut.

Langkah ini akan membatalkan keputusan tahun 2005 untuk menarik warga negara dan tentara Israel dari Gaza, sementara tetap mempertahankan kendali atas perbatasan, ruang udara, serta fasilitas umumnya.

Adapun keputusan pada tahun 2005 lalu tersebut kerap dijadikan alasan bagi partai-partai sayap kanan Israel terkait penyebab naiknya kekuasaan Hamas dalam pemilihan umum tahun 2006.

Namun demikian, belum jelas apakah Netanyahu memproyeksikan pendudukan jangka panjang atau operasi jangka pendek dalam operasi penguasaan seluruh wilayah Gaza tersebut.

Kantor perdana menteri Israel sendiri menolak memberikan komentar terkait laporan Channel 12.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menolak mengungkapkan apakah AS, sebagai sekutu militer terdekat Israel, mendukung rencana Netanyahu.

"Saya tahu bahwa kami saat ini sedang berupaya memastikan warga Gaza mendapatkan makanan," kata Trump kepada para jurnalis.

"Adapun hal lainnya, saya benar-benar tidak dapat berkomentar. Hal tersebut sepenuhnya terserah Israel." pungkas Trump.

Penghapusan Kesepakatan Tahun 2005

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan