Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Jerman Mengatakan Blokade Israel Telah Menyebabkan Kelaparan di Gaza & Banyak Warga Sipil Meninggal

Menlu Jerman Johann Wadephul mengatakan pada hari Minggu bahwa blokade 'de facto' Israel terhadap Gaza menyebabkan kelaparan & Kematian

|
Editor: Muhammad Barir
Tangkapan layar Instagram/aussenminister
BERTEMU PRESIDEN PALESTINA- Menlu Jerman, Johann Wadephul saat bertemu dengan Presiden Palestina. Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul mengatakan pada hari Minggu bahwa blokade 'de facto' Israel terhadap Gaza menyebabkan kelaparan dan mengakibatkan kematian warga sipil, Anadolu melaporkan. 

Jerman Sebut Blokade Israel Telah Menyebabkan Kelaparan di Gaza, Akibatkan Banyak Sipil Meninggal

TRIBUNNEWS.COM- Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul mengatakan pada hari Minggu bahwa blokade 'de facto' Israel terhadap Gaza menyebabkan kelaparan dan mengakibatkan kematian warga sipil, Anadolu melaporkan.

"Kami telah lama mengamati bahwa blokade de facto Israel terhadap Jalur Gaza menyebabkan kelaparan, yang mengakibatkan banyak orang meninggal, menderita, dan kekurangan air," ujar Wadephul kepada penyiar Jerman Deutschlandfunk setelah kunjungannya baru-baru ini ke Israel dan Palestina.

Wadephul mengatakan ia menyampaikan pesan yang jelas selama pertemuan dengan pejabat Israel bahwa situasi kemanusiaan di Gaza harus “berubah secara fundamental.”

"Saya harap pesan itu didengar. Saya merasa begitu," ujarnya.

Menteri tersebut memperingatkan bahwa Israel berisiko mengisolasi diri di tengah meningkatnya kekhawatiran global atas tindakannya di Gaza.

"Jerman tidak boleh membiarkan hal itu terjadi. Kita juga harus membantu Israel agar tidak terjerumus ke dalam situasi seperti itu," ujarnya, seraya menambahkan bahwa Berlin terus menasihati dan mendukung Israel "melalui proses pengambilan keputusan yang sulit ini."

 

 

 

Baca juga: 300 Ribu Massa Penuhi Jembatan Sydney, Aksi Global Desak Hentikan Serangan Israel ke Gaza

 

 

Wadephul juga mengakui bahwa Jerman tetap menjadi salah satu dari sedikit negara yang tidak mengakui Palestina.

“Ini adalah sesuatu yang juga harus kita akui,” katanya.

Ia memperingatkan bahwa krisis kemanusiaan di Gaza mendorong lebih banyak negara untuk secara sepihak mengakui Palestina sementara “mengabaikan kepentingan Israel.”

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan