Konflik Palestina Vs Israel
Netanyahu Minta Negara Lain Tiru Israel Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu minta negara lain meniru Israel untuk mengirim bantuan ke Jalur Gaza melalui udara.
TRIBUNNEWS.COM - Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta negara lain mengikuti langkah negaranya untuk mengirim lebih banyak bantuan ke Jalur Gaza melalui udara.
Netanyahu menuduh kelompok perlawanan Palestina, Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), mencuri bantuan kemanusiaan yang disalurkan ke Gaza.
"Hamas mencuri makanan dari rakyatnya. Israel mengambil tindakan. Kami menjatuhkan bantuan melalui udara kepada warga sipil di Gaza, dan mengundang negara-negara lain untuk bergabung dengan kami," cuit kantor Netanyahu di platform X, Rabu (30/7/2025).
Perdana menteri mengatakan Israel membuka langit Gaza untuk mengizinkan penyaluran bantuan melalui jalur udara.
"Beberapa (negara) sudah melakukannya. Kami menyediakan ruang udara, mengamankan airdrop, dan memastikan makanan sampai," tambahnya.
"Negara mana pun yang sungguh-sungguh ingin membantu, dipersilakan bergabung dengan kami," lanjutnya, lapor Al Jazeera.
Negara yang Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara
Di hari yang sama, Mesir mengumumkan mereka menjatuhkan berton-ton bantuan melalui udara ke Gaza.
Pengiriman bantuan melalui udara itu dilakukan ke wilayah-wilayah di Jalur Gaza yang sulit dijangkau melalui darat.
"Sebagai implementasi arahan Presiden Abdel Fattah el-Sisi, empat pesawat angkut militer yang membawa berton-ton bantuan pangan lepas landas untuk melakukan penerjunan udara ke wilayah-wilayah di Jalur Gaza yang sulit dijangkau melalui darat," kata pemerintah Mesir.
"Hal ini dilakukan untuk meringankan kondisi kehidupan yang sulit dan kekurangan bantuan kemanusiaan yang dialami penduduk Jalur Gaza, sekaligus melanjutkan penyaluran bantuan melalui darat," lanjutnya.
Baca juga: Korban Tewas di Gaza Tembus 60.000, Israel Dituding Lakukan Genosida
Perdana Menteri Mesir, Mostafa Madbouly, menegaskan Mesir tidak pernah dan tidak akan berhenti mengirimkan bantuan ke Jalur Gaza.
"Tidak akan ada perdamaian di kawasan itu tanpa solusi dua negara," katanya dalam konferensi pers setelah rapat kabinet, Rabu (30/7/2025).
Ia menolak tuduhan di luar sana yang berupaya melemahkan peran Mesir dalam mendukung Palestina.
"Negara Mesir, sejak saat pertama setelah pecahnya peristiwa 7 Oktober 2023, telah beroperasi berdasarkan tiga poros utama," katanya.
Poros pertama berupaya menghentikan perang, poros kedua berupaya menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dan poros ketiga berupaya membantu pembebasan tahanan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.