Konflik Palestina Vs Israel
Netanyahu Minta Negara Lain Tiru Israel Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu minta negara lain meniru Israel untuk mengirim bantuan ke Jalur Gaza melalui udara.
Ia juga menyinggung pihak-pihak yang menyebarkan asumsi bahwa pintu perlintasan dari Sinai (Mesir) ke Rafah (Jalur Gaza selatan) ditutup oleh Mesir.
Perdana Menteri itu menjelaskan, para menterinya mengunjungi perlintasan Rafah secara berkala.
Ia menjelaskan perlintasan itu memiliki dua sisi, yaitu sisi pertama yang terletak di dalam wilayah Mesir dan sisi kedua di dalam wilayah Jalur Gaza yang saat ini dikuasai oleh tentara Israel.
"Sisi yang kedua mengalami kerusakan yang parah dan Israel membangun zona penyangga yang mencegah kehadiran warga Palestina di sana, sehingga tidak mungkin untuk mendatangkan bantuan," katanya.
"Namun, Mesir tidak menunda, melalui dua penyeberangan yang tersedia, baik Rafah maupun Kerem Shalom (perlintasan di perbatasan Mesir, Gaza, Israel), dalam mendatangkan bantuan ke Gaza," tegasnya.
Ratusan truk yang memuat berton-ton bantuan kemanusiaan telah menunggu selama berminggu-minggu di depan perlintasan tersebut untuk dapat masuk ke Gaza.
Jumlah truk di depan pelabuhan mencapai lebih dari 1.200 kendaraan pengangkut dan truk yang memuat berbagai barang secara berkala, yang terkadang menyebabkan kerusakan pada barang-barang dan pasokan makanan tersebut akibat penantian ini.
"Negara Mesir telah menanggung beban ini dan terus menanggung banyak beban lainnya," katanya.
Ia mencatat Mesir juga berperan di bidang politik dengan aktif berupaya menyelesaikan konflik tersebut melalui mediasi dan berpartisipasi dalam berbagai acara dan inisiatif internasional untuk menerapkan solusi dua negara.
Selain Mesir, ada Yordania yang lebih dulu mengerahkan Royal Jordanian Air Force telah melakukan sejumlah misi airdrop sejak akhir 2023 hingga 2025.
Pesawat-pesawat Yordania menurunkan makanan, obat-obatan, dan barang kebutuhan lainnya, termasuk ke rumah sakit lapangan yang mereka kelola di Gaza, menurut laporan The Washington Post.
Pada Maret–April 2024, bersama sekutu Israel, Amerika Serikat (AS), Jordan menurunkan ratusan ribu makanan dan ratusan ton suplai melalui pesawat C‑130 ke sepanjang pantai utara Gaza.
AS mengerahkan US Central Command dalam kerja sama dengan Yordania, menjatuhkan lebih dari 38.000 makanan pada 7 Maret 2024, dan ribuan kilogram bahan makanan seperti beras, tepung, pasta, dan makanan kaleng berupa lebih dari 25.000 unit setara makanan pada 1–12 April 2024.
Uni Emirat Arab (UEA) juga melakukan pengiriman bantuan ke Gaza melalui udara bersama Yordania dalam beberapa misi.
Pada 29 Maret 2024, UEA dan Yordania menjatuhkan 44 ton makanan ke Gaza Utara, menurut laporan Anadolu Ajansi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.