Konflik Palestina Vs Israel
Netanyahu Minta Negara Lain Tiru Israel Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu minta negara lain meniru Israel untuk mengirim bantuan ke Jalur Gaza melalui udara.
Pada Juli 2025, UEA kembali melakukan gelombang air drop ke Gaza (sekitar 25 ton) melalui C‑130 Jordan dan UEA, setelah Israel mulai memberikan jeda militer terbatas dan membuka jalur bantuan udara sementara.
Negara lainnya yaitu Inggris, Jerman, Perancis, Belanda, Indonesia, Singapura juga melakukan penyaluran bantuan melalui udara.
Dipimpin oleh Yordania, negara-negara tersebut bersama AS, Mesir, dan UEA melakukan misi airdrop terbesar pada 9 April 2024 untuk menyambut Eid al-Fitr di Jalur Gaza.
Pesawat RAF Inggris, misalnya, menurunkan lebih dari 10 ton bantuan siap konsumsi dalam misi tunggal itu, sementara total lebih dari 110 ton bantuan dijatuhkan dari 16 pesawat dari berbagai negara.
Pengepungan Israel dan Bencana Kelaparan di Jalur Gaza
Pengepungan Israel di Jalur Gaza memperburuk krisis pangan dan bencana kelaparan, tercatat 147 orang meninggal karena kelaparan dan malnutrisi, termasuk 88 anak-anak sejak Oktober 2023.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan 74 kematian terkait malnutrisi pada 2025, 63 kematian terjadi hanya bulan Juli, termasuk 24 anak di bawah lima tahun.
Pada 25 Juli 2025, Israel yang mengendalikan jalur masuk ke Gaza, mengizinkan negara lain untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza melalui jalur udara.
Pada 27 Juli 2025, Netanyahu mengatakan Israel berupaya memastikan sejumlah besar bantuan dapat masuk ke Jalur Gaza.
Ia mengatakan bantuan kemanusiaan termasuk makanan, air, dan obat-obatan masuk ke Gaza setiap hari.
Netanyahu menyalahkan Hamas atas bencana kelaparan di Jalur Gaza setelah Israel memperketat pengepungan, lapor Al Arabiya.
Ia mengklaim Hamas diuntungkan dengan adanya krisis kemanusiaan, yang disebabkan oleh pengepungan Israel.
Sejak 2 Maret 2025, Israel menutup semua penyeberangan ke Jalur Gaza dan mencegah masuknya bantuan makanan dan medis, yang menyebabkan kelaparan menyebar di Jalur Gaza.
Berton-ton bantuan menumpuk di pintu perbatasan Mesir menuju Rafah di Jalur Gaza selatan, dan penyeberangan Kerem Shalom di perbatasan Mesir, Gaza, Israel.
Pengepungan terjadi setelah Israel dan Hamas gagal untuk melanjutkan negosiasi perjanjian gencatan senjata tahap kedua, setelah tahap pertama berakhir.
Penyaluran bantuan sempat dibuka selama gencatan senjata tahap pertama yang dimulai pada 19 Januari 2025 dan berlangsung selama enam minggu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.